Senin 12 Sep 2022 13:13 WIB

BI Ajak Warga Melakukan Urban Farming Kendalikan Inflasi Daerah

Salah satu jenis tanaman yang bisa dikembangkan lewat urban farming adalah cabai.

Red: Nidia Zuraya
Seorang warga memanen sayuran sawi pagoda di taman pertanian perkotaan atau urban farming. ilustrasi
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Seorang warga memanen sayuran sawi pagoda di taman pertanian perkotaan atau urban farming. ilustrasi

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono mengajak warga untuk melakukan urban farming atau praktik budidaya bahan pangan guna mengendalikan inflasi daerah. Dalam peresmian acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Riau, yang disaksikan secara daring, Senin (12/9/2022), Doni mengajak warga untuk menanam cabai di pekarangan.

"Kita juga mendorong gerakan menanam cabai di pekarangan, ini yang kita sering sebut sebagai urban farming," katanya.

Baca Juga

Bank Indonesia, sebutnya, akan senantiasa mencegah kenaikan dan mengendalikan harga bahan pangan. Saat ini, Bank Indonesia telah melakukan operasi pasar di sejumlah daerah termasuk di daerah Sumatera yakni, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

"Kami ingin men-support penuh acara seperti ini, keterjangkauan harga, harganya harus murah," ucapnya.

Kemudian terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ia meminta agar masyarakat daerah tidak perlu khawatir karena Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Pemerintah Daerah untuk menggunakan 2 persen Dana Transfer Umum sebesar Rp 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, ojek online, dan untuk nelayan.

"Terkait kenaikan harga BBM, tentunya Pak Gubernur akan memberikan subsidi kepada transportasi," kata dia.

Lebih lanjut Doni menyoroti potensi strategis 1.591 BUMDes di Riau, dimana kurang lebih 200 BUMDes yang bergerak di bidang pertanian dapat digerakkan mendukung optimalisasi budidaya cabai.

Ia menegaskan bahwa koordinasi dan kolaborasi erat dari semua pihak yang terlibat, baik dinas PMD selaku pendamping Bumdes, Dinas Pertanian selaku pakar dalam budidaya, Dinas Perindag selaku pengatur pasar dan pihak-pihak lain akan memperkuat terbentuknya ekosistem tersebut.

"Untuk itu kami mengajak semua pihak untuk meningkatkan sinergi dalam implementasi upaya pengendalian inflasi," tuturnya.

Adapun peresmian GNPIP Riau di Kabupaten Kampar merupakan program yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau guna mengoptimalisasikan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Provinsi Riau, sejalan dengan penguatan upaya pengendalian inflasi pangan yang didorong melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Program pengendalian inflasi daerah tersebut mengoptimalkan peran BUMDes, tidak hanya sebagai badan usaha, namun turut berperan dalam menjaga kesinambungan pasokan, serta mengatur efisiensi rantai distribusi untuk komoditas cabai. Dengan program itu, Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia yang fokus pada pengembangan peran BUMDes dalam upaya pengendalian inflasi daerah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement