Dalam pemberdayaan di fase ini, BNI bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi, e-commerce, dan mitra strategis lainnya. Di fase ini UMKM dapat mengakses pembiayaan KUR dari BNI dengan bunga yang sangat murah, serta proses yang mudah dan cepat.
Apabila usaha UMKM telah memasuki fase scale-up, BNI akan mendorong UMKM untuk dapat mendunia dengan berbagai macam pembinaan yang saat ini tersedia dalam Xpora. Pada fase ini, UMKM dapat mengakses pembiayaan skala komersial dari BNI, termasuk memanfaatkan seluruh layanan remitansi BNI yang dapat diakses melalui Program Xpora.
Selain menyalurkan KUR, Sis Apik menjelaskan BNI juga melakukan proses pendampingan kepada mitra-mitra BNI guna membuat produktivitas dan kapabilitas UMKM semakin meningkat. Kemudian di fase akselerasi, BNI akan membimbing UMKM untuk digitalisasi proses bisnis agar dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas melalui internet. BNI telah bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce raksasa.
"Kami juga menghubungkan mereka dengan mitra-mitra korporasi dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk UMKM yang berorientasi pada ekspor, BNI memiliki BNI Xpora melalui tujuh one stop shopping hub di Jakarta, Bandung, Solo, Denpasar, Surabaya, Medan, dan Makassar," ungkapnya
Ia menyampaikan sepanjang semester I-2022 melalui skema Xpora, BNI telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp7,2 triliun dimana 43 persen dari total pinjaman tersebut mengalir ke sektor manufaktur dan 30 persen ke sektor perdagangan. Sedangkan total pinjaman untuk debitur Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor mencapai Rp22 triliun.
Lebih lanjut, jumlah kredit yang disalurkan BNI ke sektor UMKM mencapai Rp100,2 triliun, tumbuh 10,2 persen secara tahunan, dimana khusus untuk KUR tumbuh 26,5 persen secara tahunan menjadi Rp49 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Dengan demikian harapannya UMKM nasional mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.