Ahad 23 Oct 2022 15:46 WIB

Pelindo Siapkan Akses Khusus ke Pelabuhan Kalibaru dari Timur

Pembangunan jalan akses dari timur seiring selesainya pembangunan NPCT 2 dan NPCT 3

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melakukan bongkar muat kontainer yang berisikan daging beku impor asal India yang tiba di New Priok Container Terminal One (NCPT1), Jakarta. PT Pelindo (Persero) sedang menyiapkan akses khusus New Priok Eastern Access (NPEA) menuju kawasan terminal Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Di kawasan ini, Pelindo sudah mengoperasikan New Priok Container Terminal (NPCT) 1 sejak Agustus 2016.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Pekerja melakukan bongkar muat kontainer yang berisikan daging beku impor asal India yang tiba di New Priok Container Terminal One (NCPT1), Jakarta. PT Pelindo (Persero) sedang menyiapkan akses khusus New Priok Eastern Access (NPEA) menuju kawasan terminal Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Di kawasan ini, Pelindo sudah mengoperasikan New Priok Container Terminal (NPCT) 1 sejak Agustus 2016.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Pelindo (Persero) sedang menyiapkan akses khusus New Priok Eastern Access (NPEA) menuju kawasan terminal Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Di kawasan ini, Pelindo sudah mengoperasikan New Priok Container Terminal (NPCT) 1 sejak Agustus 2016. 

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan saat ini kapasitas NPCT 1 sekitar 1,5 juta TEUs. Jika pembangunan NPCT 2 dan NPCT 3 selesai, kapasitas tiga terminal di Kalibaru ini sebanyak 4,5 juta TEUs. 

“NPEA perlu dibangun seiring dengan pengembangan NPCT 2 dan NPCT 3 yang akan selesai pada 2024,” ujarnya dalam keterangan tulis, Ahad (23/10/2022).

Menurutnya akses menuju pelabuhan yang selama ini hanya ditopang jalan arteri tidak akan memadai dan berpotensi terjadi antrian di pelabuhan dan penumpukan truk di jalan arteri dan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E Cikunir Ramp-Cilincing. Menurut Arif, untuk mengatasi potensi masalah kongesti tersebut, Pelindo menginisiasi pembangunan jalan akses timur. 

“Panjang jalan akses khusus ini sebesar 6,6 kilometer, separuh berada di darat, setengah lagi di laut,” ucapnya.

Adapun titik awal jalan non tol berbayar ini berada kilometer 30 dari arah Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC), dan berujung di kawasan Kalibaru. Jalan ini akan terdiri dari dua arah, masing-masing tiga lajur.

Setelah beroperasi, jalan khusus akses timur bisa dicapai dari arah JTCC dan juga dari arah JORR Seksi E. Jarak dari persimpangan (interchange) Cilincing menuju pintu jalan khusus akses timur ini hanya sekitar empat kilometer. 

“Nanti akan ada access fee bisa masuk ke NPEA. Meskipun berbayar, NPEA bukan jalan tol. Jalan ini khusus untuk truk kontainer yang akan masuk ke kawasan NPCT,” ucapnya.

Menurutnya saat ini perseroan masih berbicara dengan TNI Angkatan Laut dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) karena sebagian NPEA akan melintasi lahan kedua lembaga tersebut. 

“Target kita, pembangunan NPEA selesai pada pertengahan 2024, berbarengan dengan selesainya pembangunan NPCT 2 dan NPCT 3,” ucapnya.

Arif menyebut jalan khusus ini nantinya bisa diakses baik dari JORR Seksi E maupun dari JTCC. Jalan akses timur ini akan melengkapi proyek Pelindo yang lain, yakni Jalan Tol Cibitung- Cilincing. Pembangunan jalan tol ini dimaksudkan untuk memperlancar dan mempercepat arus barang dari timur Jakarta. Kawasan ini merupakan sentral kawasan industri utama di Indonesia yang meliputi Bekasi dan Karawang. 

“Sekitar 60 persen barang menuju Tanjung Priok berasal hinterland di Timur Jakarta ini,” ucapnya.

Per Oktober, jalan tol tersebut sudah beroperasi sebagian, yakni Seksi 1, 2, dan 3 yang menghubungkan Cibitung-Tarumajaya sejauh 27,5 km. Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Cibitung Cilincing pada 20 September lalu. Jalan tol Cibitung-Cilincing Seksi 1 sudah lebih dulu beroperasi sejak 31 Juli 2021. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement