Pelindo menargetkan pembangunan JTCC tuntas pada November 2022. Anak perusahaan PT Pelindo Solusi Logistik, PT Akses Pelabuhan Indonesia sebagai pemegang saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP Tollways) yang merupakan operator sekaligus pemilik konsesi jalan tol ini tengah menyelesaikan pembangunan Seksi 4 JTCC (Tarumajaya-Cilincing) sepanjang 7,29 km.
“Konstruksi yang sedang kita kebut ini tinggal sekitar 600 meter,” kata Arif.
Panjang keseluruhan jalan tol yang menghubungkan kawasan hinterland di Timur Jakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok ini sebesar 34,77 km. Adanya jalan tol ini, akses barang dari kawasan Industri sekitar Bekasi dan Karawang menuju Pelabuhan Tanjung Priok akan semakin mudah dan lancar. Selain itu, dengan beralihnya truk kontainer ke JTCC, tekanan pada jalan tol Jakarta-Cikampek otomatis akan berkurang.
Sementara itu Direktur Utama PT Akses Pelabuhan Indonesia Iwan Ridwan menambahkan selama ini, selain melalui jalan arteri, akses dari arah Timur Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Priok lewat Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E melalui persimpangan (ramp) Cikunir.
“Beban jalan tol itu sudah makin berat. Dalam keadaan normal, Cibitung-Tanjung Priok via Cikunir sebetulnya bisa ditempuh hanya dalam satu jam, namun jika macet bisa lebih dari dua jam,” ucapnya.
Adapun lalu lintas harian (LHR) di jalan tol Jakarta-Cikampek sepanjang 380 ribu kendaraan, sementara LHR di JORR Seksi E sudah sekitar 110 ribu kendaraan. Pada waktu tertentu, terutama di sore hari, LHR bisa lebih tinggi lagi. Pelindo berharap JTCC bisa mempercepat arus barang dari arah Timur Jakarta.
“Dua jalan tol itu sudah sangat padat. Jalan Tol Cibitung-Cilincing jadi penting untuk mengurai kemacetan menuju Tanjung Priok,” lanjut Arif.
Saat ini, menurut Arif, LHR di JTCC masih sekitar 22 ribu-24 ribu kendaraan. Arif yakin kalau JTCC sudah tersambung penuh sampai ke Cilincing, lalu lintas harian di JTCC akan meningkat. Kapasitas optimal JTCC, menurut Direktur Keuangan dan SDM PT API Juli Tarigan, mencapai 160 ribu kendaraan per hari. Total investasi khusus JTCC sebesar Rp 12,9 triliun.
“Jalan tol Cibitung-Cilincing akan dilengkapi rest area di km 16,5 dari arah Cibitung. Dan yang baru, di kawasan rest area ini juga akan dibangun Logistic Hub. Lahan yang dirancang dua area itu mencapai 40 hektar, enam hektar rest area, 34 hektar logistic hub,” ucapnya.
“Kawasan logistik terpadu ini akan sangat menguntungkan ekosistem logistik karena mereka bisa mengkonsolidasikan kargo mereka sebelum masuk ke pelabuhan,” kata Arif.
Arif menceritakan, tidak jarang kontainer berukuran 20 feet tidak penuh diisi oleh satu pelanggan atau satu jenis produk. Hal ini biasanya dialami usaha kecil dan menengah. Ada perusahaan yang menyediakan layanan Less Than Truckload (LTL) yang memberikan peluang bagi usaha kecil atau perusahaan yang membutuhkan space kecil berbagi kontainer agar bisa menekan biaya pengiriman.
“Mereka bisa mengkonsolidasikan muatannya logistic hub yang nanti disediakan di JTCC,” kata Arif.