EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia mengajak Swedia bekerja sama mengembangkan energi baru terbarukan (energi hijau). Hal ini sebagai upaya mengurangi emisi karbon.
"Indonesia juga mendorong Swedia untuk bekerja sama dalam upaya pengurangan emisi melalui pemanfaatan energi terbarukan, misalnya melalui proyek pengembangan green hydrogen dan green ammonia," kata Menko Airlangga saat bertemu State Secretary for Foreign Trade Kementerian Luar Negeri Swedia Hakan Jevrell, melalui keterangan di Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Selain itu, Indonesia juga mengundang perusahaan Swedia untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang fokus pada konsep smart city dan mengedepankan aspek keberlanjutan.
Indonesia mencatat Swedia merupakan investor terbesar dari kawasan Nordik. Termasuk di sektor manufaktur, yang mana terdapat relokasi pusat manufaktur SKF dari Cina ke Indonesia dengan nilai investasi mencapai 70 juta dolar AS.
"Di lain sisi, Indonesia juga mencatat realisasi investasi dari Swedia yaitu proyek pembangunan ramah lingkungan dari OurEcolution untuk membangun fasilitas rendah karbon di Nusa Tenggara Barat dengan nilai sebesar 5,3 juta dolar AS," kata Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Swedia memiliki banyak pengelaman dalam pengembangan small modular nuclear reactor. Ini merupakan salah satu sumber energi bersih yang dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar, yang mana pengalaman tersebut dapat dibagikan ke Indonesia.
Swedia akan memegang Presidensi di Uni Eropa pada 2023, sedangkan Indonesia akan memegang Keketuaan ASEAN pada tahun yang sama. "Kedua pihak tentunya ingin melakukan langkah sinergi yang strategis, memanfaatkan peran penting Indonesia dan Swedia yang memegang Keketuaan (Chairmanship) di kawasan masing-masing pada tahun 2023 mendatang," kata Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Dalam kesempatan ini, Swedia mendukung percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sesegera mungkin. Sehingga dapat meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Uni Eropa.