EKBIS.CO, JAKARTA -- Pinjaman uang di bank yang banyak dicari dan ditawarkan saat ini adalah produk Kredit Tanpa Agunan (KTA). Pinjaman perbankan yang satu ini dapat memberikan sejumlah dana untuk nasabah tanpa perlu jaminan apapun.
Nasabah tak perlu memberikan aset pribadinya sebagai jaminan untuk mencairkan pinjaman. KTA termasuk pinjaman yang mudah didapatkan sebab proses pencairan yang cepat dengan syarat yang mudah. Tak mengherankan jika lembaga perbankan atau keuangan lainnya banyak menawarkan KTA online kepada nasabahnya.
Hal yang membedakan KTA dengan produk pinjaman lain adalah fakta bahwa KTA dapat dipergunakan untuk berbagai macam kebutuhan nasabah. Mulai dari kebutuhan akan biaya pendidikan, lifestyle, hobi, renovasi hingga modal untuk mengembangkan usaha.
Apakah Anda ingin melakukan pengajuan KTA? Sebaiknya, ketahui dahulu beberapa hal berikut sebelum mengajukan KTA.
Beragam Biaya untuk Proses Pengajuan KTA
Sebagai produk pinjaman perbankan syarat-syarat dan prosedur pencairan KTA terbilang cukup mudah. Seringkali menjadi solusi bagi para nasabah untuk memperoleh pinjaman dana dengan cepat.
Karena rentetan keuntungan KTA yang banyak, produk pinjaman besar tanpa agunan ini banyak direkomendasikan. Perlu diketahui bahwa tiap bank tentu memiliki banyak ketentuan yang berbeda, termasuk persoalan biayanya dalam proses pengajuan. Itu sebabnya, ada baiknya bagi Anda untuk mengetahui apa saja biaya yang pada umumnya diberlakukan.
1. Biaya Administrasi
Salah satu biaya yang dikenakan untuk pengajuan pinjaman di bank pada umumnya ialah biaya administrasi. Biaya ini sebagai bentuk jasa layanan atau semacam upah bagi pihak bank yang sudah memproses pinjaman KTA hingga dana diterima nasabah.
Untuk besarannya sendiri pun berbeda-beda pada tiap bank. Umumnya ada di angka 0,1 sampai tiga persen dari keseluruhan total dana pinjaman uang di bank yang nasabah ajukan.
Biasanya ada juga bank yang menggabungkan biaya administrasi sekaligus dengan biaya provisi yang dibebankan pada nasabah. Bank juga menerapkan sistem tiering, biaya administrasi yang dikenakan pada nasabah akan semakin tinggi jika nominal pinjaman yang diajukan juga tinggi.
2. Biaya Provisi
Biaya tambahan selanjutnya saat pengajuan pinjaman adalah biaya provisi, sifatnya mirip dengan biaya administrasi dan tak jarang digabungkan. Disebut juga sebagai biaya imbalan atau upah bagi bank untuk proses pengajuan hingga pencairan kredit.
Terkadang bank juga menamainya biaya lain-lain. Agar dapat menjaring banyak nasabah juga tak sedikit bank yang memberlakukan bebas biaya provisi semacam ini. Perlu diketahui bahwa biaya provisi hanya dikenakan atau dibebankan sekali saja saat pengajuan pada nasabah.
3. Biaya Pelunasan Pinjaman Lebih Awal
Terkadang beberapa orang bersemangat dan terburu-buru untuk melunasi cicilan pinjamannya. Biasanya hal ini dilakukan karena sudah memiliki cukup banyak dana atau karena hendak mengajukan pinjaman lainnya.
Namun, jika dalam pinjaman semacam KTA seperti ini, sebaiknya tak perlu melunasi lebih awal. Lakukan pelunasan sesuai tenor yang telah dibuat di awal saja. Sebab, akan dikenakan semacam biaya penalti jika Anda melunasi di awal.
Untuk besarannya sendiri pada umumnya mulai dari 0,5 hingga delapan persen, sehingga Anda perlu memperhatikan hal semacam ini sebelum menyesuaikan tenor pinjaman.
4. Biaya Denda Jatuh Tempo
Jangan sampai Anda terlambat saat melakukan pembayaran cicilan. Karena tentu saja akan dikenakan denda jika Anda membayar di atas batas jatuh tempo. Penting bagi Anda untuk mengingat dan menandai tanggal tenggat pembayaran cicilan KTA Anda nantinya.
Biaya denda yang dikenakan jika cicilan melebihi jatuh tempo pun variatif, secara umum dendanya lima sampai enam persen dari jumlah cicilan per bulan.
5. Biaya Transfer Dana
Untuk biaya transfer dana ini biasanya hanya dibebankan jika nasabah tidak memiliki rekening payroll di bank tempatnya mengajukan pinjaman KTA, sehingga dalam proses pemindahan dana dikenakan biaya transfer.
Apabila proses pencairan dan transfer dilakukan melalui ATM maka hanya sekitar Rp7500 saja tapi jika dicairkan via konter bank, RTGS ataupun kliring maka biaya yang dibebankan pada Anda juga jadi lebih tinggi.
Syarat dan Cara untuk Mengajukan KTA
Jika Anda sudah memahami besaran biaya tambahan dalam proses pengajuan pinjaman besar tanpa agunan di bank. Saat ini, saatnya Anda mempelajari syarat dan cara pengajuan KTA yang mudah dan cepat.
Tak perlu membutuhkan waktu lama dan tak butuh dokumen fisik. Bisa diajukan secara online pula, Anda tak harus antri di bank untuk mengurusnya.
1. Siapkan e-KTP dan NPWP
NPWP atau Nomor diperlukan sebagai salah satu syarat pengajuan KTA. Sebab, fungsi dan kekuatan dokumen tersebut setara dengan KTP Anda. Peran NPWP untuk mengidentifikasi lebih dalam identitas dan data Anda sebagai calon kreditur.
Dari situ juga bisa terlihat apakah Anda memenuhi kewajiban pembayaran pajak sehingga bisa menjadi dokumen pertimbangan juga bagi bank.
2. Memiliki Penghasilan Bulanan
Tentu saja Anda harus memiliki penghasilan tiap bulannya, jika tidak maka bagaimana Anda Bisa mengembalikan pinjaman Anda nantinya? Bermacam-macam rentang minimal penghasilan yang ditentukan.
Untuk pinjaman yang berdana besar biasanya minimal penghasilan kotornya Rp5 juta per bulan. Anda juga harus bisa memastikan terkait hal ini kepada pihak bank penyedia KTA.
3. Memiliki Kartu Kredit Bank Lain
Untuk dapat mengajukan pinjaman uang di bank, terdapat syarat yang mengharuskan Anda memiliki kartu kredit pada bank lain dengan minimal limit Rp10 juta.
4. Perhatikan Domisili Anda
Beberapa bank hanya memiliki cakupan wilayah tertentu, jadi sebaiknya Anda juga memahami persyaratan ini.
5. Proses Pengajuan
Untuk cara mengajukan pinjaman KTA, dengan mengunjungi laman resmi dari bank penyedia KTA. Kemudian mengisikan data diri secara singkat dan sebenar-benarnya. Data yang perlu diisikan mencakup nama lengkap, kota tempat tinggal, nomor HP aktif, alamat email, jumlah pinjaman yang diajukan.
Setelah itu Anda bisa klik kirim form dan pihak bank akan segera menghubungi Anda melalui telefon untuk proses persetujuan pinjaman yang diajukan. Setelah itu barulah Anda perlu melampirkan dokumen-dokumen yang diminta. Seperti e-KTP, NPWP dan bukti kepemilikan kartu kredit bank lain.
Apabila telah usai dengan proses tersebut, Anda bisa menunggu notifikasi pencairan yang dikirim via SMS bahwa pengajuan pinjaman KTA Anda bisa dicairkan. Mudah bukan?
Ajukan Pinjaman dan Penuhi Kebutuhan Anda Dengan DBS KTA!
Jika Anda sudah memahami cara dan menyiapkan segala persyaratan di atas, kini saatnya Anda melakukan pengajuan pinjaman DBS KTA. Tanpa perlu menyediakan jaminan apapun, Anda bisa mendapat dana hingga Rp300 juta.
Masa tenor pinjaman uang di bank DBS KTA juga fleksibel bisa diatur hingga 36 bulan dengan bunga flat mulai dari 0,88 persen per bulan. Anda hanya perlu memastikan domisili di Jabodetabek dan memiliki penghasilan Rp5 juta per bulan dengan tanggungan kredit bank lain minimal Rp10 juta.
Siapkan dokumen e-KTP dan NPWP lalu mulai apply sekarang. Anda bisa mencari tahu cara pengajuan serta informasi lainnya mengenai pinjaman uang di bank melalui link berikut: https://www.dbs.id/id/treasures-id/kta/pinjaman-dbs-kta.page.