Selasa 28 Feb 2023 13:32 WIB

Kemnaker Sebut Tiga Tantangan Besar di Sektor Ketenagakerjaan Saat Ini

70 persen penduduk pada 2030 adalah angkatan produktif, ini jadi tantangan tersendiri

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Penyandang disabilitas berada di salah satu stan perusahaan saat acara Job Fair Disabilitas dalam rangkaian kegiatan Jakarta Cinta Disabilitas di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (3/12/2022).  Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) I Nyoman Darmanta mengatakan Indonesia saat ini tengah menghadapi tiga tantangan besar dalam sektor ketenagakerjaan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penyandang disabilitas berada di salah satu stan perusahaan saat acara Job Fair Disabilitas dalam rangkaian kegiatan Jakarta Cinta Disabilitas di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (3/12/2022). Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) I Nyoman Darmanta mengatakan Indonesia saat ini tengah menghadapi tiga tantangan besar dalam sektor ketenagakerjaan.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) I Nyoman Darmanta mengatakan Indonesia saat ini tengah menghadapi tiga tantangan besar dalam sektor ketenagakerjaan. Darmanta menyebut ketiga tantangan tersebut meliputi industri 4.0, pandemi, dan juga bonus demografi.

"Industri 4.0 yang sudah berlangsung sejak 2011 membuat banyak pekerjaan yang konvensional beralih ke digitalisasi sehingga ada banyak peluang pekerjaan dan jabatan hilang saat era digitalisasi," ujar Darmanta dalam diskusi publik bertajuk "EWA Datang, Rentenir Meradang?" yang diselenggarakan Indef dan GajiGesa di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Baca Juga

Meski begitu, Darmanta menyebut tantangan ini juga membuka peluang dengan munculnya jenis pekerjaan baru. Kemnaker, dia sampaikan, telah responsif dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap mengoptimalkan potensi peluang baru tersebut.

Tantangan kedua berkaitan dengan bonus demografi yang mana sekitar 70 persen penduduk Indonesia pada 2030 adalah angkatan muda produktif. Darmanta mengatakan lapangan kerja akan menjadi isu prioritas dalam mengakomodir pertumbuhan usia produktif ke depan. 

"Kalau (kebijakan) kita tidak tepat, bonus demografi ini bisa menjadi malapetaka. Kemnaker sudah memyiapkan berbagai langkah kebijakan tingkatkan kemampuan tenaga kerja agar bisa bersaing," ucap Darmanta.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement