Ia menyebutkan, negara-negara Asean dihubungkan oleh laut. Lautan Asia Tenggara berkontribusi pada 15 persen dari perikanan dunia dan mempekerjakan 635 juta orang yang berhubungan dengan laut.
"Laut Asia Tenggara juga merupakan laut tersibuk nomor dua di dunia. Juga memiliki potensi pariwisata laut," katanya.
Ia meyakini, ekonomi biru bisa menjadi alat untuk mempromosikan Asean Centrality (Asean sebagai pusat dunia) dan juga menjadi motor baru ekonomi baru ASEAN.
"Sehingga bisa beradaptasi pada teknologi baru, dan mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN. Masa depan ekonomi biru merupakan masa depan ASEAN," ujarnya.
Ruang lingkup kerangka ekonomi biru ASEAN meliputi ilmu pengetahuan, data, teknologi biru, manajemen dan konservasi biru, sektor prioritas biru, dan infrastruktur serta keuangan biru.
"Dialog ini juga berguna untuk membangun kewaspadaan dan berbagi pandangan pada pentingnya ekonomi biru. ASEAN merekomendasikan reformasi dan mekanisme yang dibutuhkan untuk mendukung ekonomi biru," katanya.