EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, pemerintah perlu menjaga iklim investasi yang baik setelah penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia dibatalkan. Berdasarkan perhitungan Indef, pembatalan penyelenggaraan piala dunia menghilangkan potensi tambahan Produk Domestik Bruto senilai Rp 3,36 triliun dengan 0,16 persen di antaranya berupa investasi.
"Perlu upaya lebih lanjut untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang ramah investasi asing dan punya iklim investasi yang baik," kata Heri dalam diskusi publik daring yang dipantau di Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Berdasarkan hitungan Indef, penyelenggaraan Piala Dunia U20 juga menghilangkan potensi pertambahan konsumsi masyarakat senilai 0,42 persen dan inflasi secara tahunan 0,34 persen. Head of Macroeconomics and Finance Indef Rizal Taufikurahman menyebutkan pemerintah perlu merawat infrastruktur yang telah dibangun sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U20 dengan nilai sekitar Rp 325 miliar.
"Walaupun Piala Dunia U20 tidak jadi diselenggarakan di Indonesia, infrastruktur yang dibangun bisa digunakan untuk sport tourism yang lain, tapi terutama untuk kompetisi sepak bola internasional lain," ucapnya.
Ia mengatakan, ke depan Indonesia masih memiliki potensi untuk menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara turisme olahraga dunia, seperti kompetisi basket dan kelanjutan MotoGP.
"Ini juga akan memberikan daya tarik investasi yang cukup besar. Sebagaimana penyelenggaraan piala dunia juga memberikan dampak positif kepada potensi investasi dalam negeri," katanya.