Diketahui, Shell menyatakan ingin hengkang dari proyek abadi itu sejak 2020 lalu. Pertamina sebagai kepanjangan pemerintah lantas maju untuk menggantikan Shell dan membentuk konsorsium baru bersama Inpex Corporation sebagai pemegang 65 persen saham Masela.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyebut proses akuisisi saham Shell oleh PT Pertamina (Persero) di proyek gas Lapangan Abadi, Blok Masela berjalan alot lantaran belum adanya kesepakatan besaran dana yang harus dikeluarkan Pertamina
"Masih dalam proses negosiasi, ya agak alot. Mestinya Shell dia lebih mengerti karena sejarahnya Shell di Indonesia sudah lama, dia (dapat manfaat) sudah banyak," kata Arifin.
Arifin kembali menjelaskan, pemerintah mendorong Pertamina untuk mengakuisisi saham Shell karena Indonesia harus melakukan transisi energi dari batu bara ke gas bersih. Di saat bersamaan, permintaan terhadap gas juga demikian meningkat.
Sebelumnya, Arifin juga menuturkan, akusisi saham Shell di Blok Masela akan dilakukan secara mandiri oleh Pertamina. Namun setelahnya, Pertamina akan menggandeng mitra perusahaan migas internasional lain. Diketahui, perusahaan internasional yang akan digandeng Pertamina yakni Petroliam Nasional Berhad (Petronas) dari Malaysia.