Sabtu 27 May 2023 07:36 WIB

Pemerintah dan Parlemen AS Hampir Sepakat Menaikkan Plafon Utang Selama 2 Tahun

AS menaikkan plafon utang pemerintah sebesar 31,4 triliun dolar AS selama dua tahun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ketua House of Representatives dari Partai Republik Kevin McCarthy mendekati kesepakatan yang akan menaikkan plafon utang pemerintah sebesar 31,4 triliun dolar AS selama dua tahun.
Foto:

Berpacu Dengan Waktu

Demokrat pada Kamis (25/5/2023) memfokuskan upaya mereka terhadap pemotongan bantuan anggaran federal untuk para veteran, mulai dari bantuan kesehatan dan makanan hingga bantuan perumahan, jika Partai Republik berhasil dalam negosiasi. "Waktu habis untuk semua permainan ini di sekitar sini," kata Perwakilan Demokrat Don Davis, seorang veteran Angkatan Udara AS, dalam konferensi pers.

Default AS dapat menjungkirbalikkan pasar keuangan global dan mendorong Amerika Serikat ke dalam resesi. Lembaga pemeringkat kredit DBRS Morningstar menempatkan Amerika Serikat dalam peninjauan untuk kemungkinan penurunan peringkat pada Kamis. Langkah ini menggemakan peringatan serupa oleh Fitch, Moody's dan Scope Ratings. Lembaga lain, S&P Global, menurunkan peringkat utang AS menyusul kebuntuan plafon utang serupa pada 2011.

Kebuntuan selama berbulan-bulan telah membuat Wall Street ketakutan, membebani saham AS dan mendorong biaya pinjaman negara lebih tinggi. Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo mengatakan, kekhawatiran tentang plafon utang telah mendorong biaya bunga pemerintah sebesar 80 juta dolar AS.

Anggota parlemen perlu menaikkan batas utang untuk menutupi biaya pengeluaran dan pemotongan pajak yang telah mereka setujui. Anggota parlemen akan mendapatkan waktu tiga hari untuk membacakan tagihan plafon utang sebelum mereka memberikan suara.

McCarthy bersikeras bahwa kesepakatan apa pun harus memotong pengeluaran diskresioner tahun depan dan membatasi pertumbuhan pengeluaran di tahun-tahun mendatang. Hal ini memperlambat pertumbuhan utang AS, yang sekarang sama dengan output ekonomi tahunan.

Anggota parlemen di sayap kanan dan kiri partai semakin frustrasi.  Perwakilan Republik Chip Roy, anggota Kaukus Kebebasan yang berhaluan kanan keras, bersikeras bahwa, kesepakatan apa pun harus mencakup pemotongan pengeluaran yang tajam. Sementara itu, beberapa perwakilan Demokrat mengatakan, Biden belum cukup vokal dengan kerugian dari pemotongan pengeluaran yang diusulkan Partai Republik.

"Saya akan mendesak presiden untuk menggunakan kekuatan mimbar kepresidenan yang menggertak," kata Perwakilan Demokrat, Steven Horsford.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement