EKBIS.CO, PADANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, berdasarkan data dan faktual di lapangan terjadi peningkatan pasokan beras secara nasional yang cukup bagus selama tiga tahun terakhir. Peningkatan itu bisa dilihat dari sejumlah rujukan.
"Bahkan selama 77 tahun terakhir beras kita terbesar pada 2022," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meninjau persiapan Penas Tani XVIdi kawasan Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sumatra Barat, Selasa (30/5/2023).
Peningkatan produksi beras tersebut, kata dia, dapat dilihat dari tiga sumber rujukan, yaitu data Badan Pusat Statistik (BPS), standing crop yang menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan serta laporan daerah yang meliputi tingkat desa, kabupaten, hingga provinsi.
Mengenai kebijakan Vietnam yang akan memangkas ekspor beras hingga 44 persen mulai tahun 2030, Mentan mengajak semua pihak untuk optimistis. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya alam yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan nasional.
Kuncinya, ujar dia, semua pihak, terutama petani di Tanah Air, mau berkomitmen dan melakukan strategi penanaman padi secara kompak. Sehingga, masalah impor beras ke Vietnam dapat teratasi.
"Sepanjang kita kompak mau menanam, kurang apa alam Indonesia ini?" kata dia.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat agar tidak selalu berpikir untuk menggantungkan pasokan beras dari negara-negara lain, seperti Vietnam, India, dan Pakistan. Untuk diketahui, ketiga negara tersebut merupakan sumber impor beras terbesar bagi Indonesia.