Direktur Pengembangan Usaha I Dewa Bagus Wirantaya mengatakan Antam melakukan langkah antisipatif terkait kebijakan pelarangan ekspor bauksit. Pertama dengan memperkuat untuk konsumsi pasar domestik dan kontrak jangka panjang dengan Borneo Alumina Indonesia.
"Sehingga kapasitas produksi kita yang 2 juta ton per tahun ditargetkan pada 2023 ini tetap bisa kita optimalkan," ujar Elisabeth.
Dewa menyebut program hilirisasi sejalan dengan rencana pengembangan bisnis yang ada di Antam dengan harapan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan negara. Selain itu, ucap Dewa, Antam juga terus menjajaki rencana kerja sama membangun pabrik pengolahan (smelter) dengan Chalco.
"Mudah-mudahan ini bisa kita realisasikan sehingga bauksit kita bisa benar-benar memberikan nilai tambah melalui semangat hilirisasi," kata Dewa.