Jumat 13 Oct 2023 14:07 WIB

Beban Petani Kala El Nino Melanda Negara Agraris

Kemarau panjang bikin petani nombok biaya produksi dari pompa air sampai beli pupuk.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Sebuah mesin pompa dipasang di pinggir sungai Cipamokolan, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk mengairi sawah, Selasa (5/9/2023) (ilustrasi).
Foto:

Turun tangan

photo
(Kiri - Kanan) Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi - (Republika/Intan pratiwi)

 

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku bahwa Pemerintah Daerah telah melakukan berbagai upaya untuk bisa menjaga produktifitas lahan pertanian di Karawang. Apalagi, saat ini Kabuaten Karawang merupakan salah satu daerah lumbung padi Indonesia.

Total lahan produktif di Karawang, Celli mencatat seluas 97 ribu hektar. Dalam satu tahun, produksi gabah bisa mencapai 1,3 juta ton. "Sampai September ini total produksi sudah mencapai 816 ribu ton. Kami upayakan untuk bisa mencapai target," kata Celli, Kamis (12/10/2023).

Saat ini, dari 97 ribu hektare sawah produktif di Karawang, sebanyak 3.000 hektar sawah mengalami kekeringan yang luar biasa. Celli mengatakan pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mencoba melakukan pendangkalan tesier sehingga air bisa mengalir. 

"Kami juga menggunakan APBD sudah mengalokasikan anggaran untuk bisa mensupport pertani lewat Alsintan yang mencukupi. Upaya upaya ini diharapkan bisa menjaga produktivitas petani," kata Celli.

Persoalan pupuk, Plt. Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi, didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi yang mengecek langsung ketersediaan pupuk memasuki Masa Tanam I di Karawang memastikan ketersediaan stok pupuk baik subsidi maupun non subsidi. "Nomor satu ketersediaan dulu. Untuk pupuk subsidi saya telusuri satu satu by name by adress jangan sampai salah dalam jumlah dan quantity harus ada seluruh Indonesia," kata Arief saat ditemui Republika di lokasi tinjauan.

Kebutuhan pupuk untuk Musim Tanam (MT) I Periode Oktober 2023-Maret 2024 memadai, kata Arief. Secara stok,  per tanggal 10 Oktober 2023 tersedia sebanyak 851.297 ton, setara 246 persen atau dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu 345.998 ton, dengan rincian urea sebanyak 507.399 ton, NPK 338.943 ton dan NPK kakao 4.995 ton.

"Sehingga nanti di masa panen Musim Tanam I kurang lebih Maret-April 2024, produktivitas harus tinggi. Dulu kan saya bilang bahwa produksi padi kurang, karena Bapak Presiden Jokowi perintah untuk menjadi Plt Mentan untuk memastikan produksi. Nah, ini salah satu caranya yang kita lakukan hari ini," tegasnya.

Namun, keluhan petani yang kesulitan mendapatkan kuota tambahan pupuk subsidi diterima oleh Arief. Ia mengatakan pihaknya memastikan pupuk subsidi bisa tepat sasaran.

"Ada satgas pangan yang juga melakukan pengawasan. Kami bersama Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan Kepolisian dan Kejaksaan untuk memastikan pupuk subsidi bisa tersalurkan dengan baik," ujar Arief.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement