Jumat 20 Oct 2023 21:11 WIB

BI Perkuat Bauran Kebijakan Jaga Inflasi

Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini inflasi terkendali dalam kisaran sasaran. Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan mempererat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah.

"Bauran kebijakan dan sinergi dilakukan  untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 3,0 plus minus satu persen pada 2023 dan 2,5 plus minus satu persen pada 2024," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Oktober 2023, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, inflasi IHK September 2023 tercatat 2,28 persen secara tahunan. Menurutnya, angka tersebut lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya sebesar 3,27 persen secara tahunan.

Perry menegaskan, penurunan inflasi tersebut didukung oleh inflasi inti yang menurun menjadi dua persen secara tahunan. Begitu juga didukung inflasi kelompok administered prices yang juga lebih rendah menjadi 1,99 persen secara tahunan.

Sementara itu, Perry menyebut kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 3,62 persen secara tahunan. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,42 persen secara tahunan sejalan dengan kenaikan harga beras dan daging sapi.

Perry mengungkapkan, inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter. Selain itu juga eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah dalam TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah.

"Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati sejumlah risiko yang dapat menimbulkan tekanan terhadap tetap terkendalinya inflasi, termasuk dampak kenaikan harga energi dan pangan global serta tekanan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap imported inflation," tutur Perry. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement