Sabtu 11 Nov 2023 00:45 WIB

Alasan Starbucks Disebut Pro-Israel dan Ikut Diboikot

Saat ini, sudah ada 35.711 gerai Starbucks yang tersebar di seluruh dunia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Seorang anak bersepeda di dekat gerai Starbucks yang kembali beroperasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Gerai makanan cepat saji McDonalds dan Starbucks kembali beroperasi pasca Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina yang digelar di Monas.
Foto:

Dalam pernyataan terpisah, Starbucks menegaskan bahwa pihaknya mengutuk tindakan terorisme, kebencian, dan kekerasan. Selain itu, manajemen kembali menyatakan ketidaksetujuan atas pandangan yang diungkapkan oleh Workers United. Menurut manajemen, seluruh pernyataan dan tindakan Workers United adalah tanggung jawab masing-masing tanpa melibatkan Starbucks secara keseluruhan.

"Starbucks kembali menyampaikan simpati terdalam kami kepada mereka yang terbunuh, terluka, terlantar, dan terkena dampak dari aksi teror yang keji dan tidak dapat diterima, meningkatnya kekerasan, dan kebencian terhadap orang-orang tak berdosa di Israel dan Gaza" tulis Starbucks dalam pernyataan resminya Oktober lalu.

"Sebagai penegasan, kami dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian, dan kekerasan ini, dan tidak setuju dengan pernyataan dan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United dan para anggotanya," tulis manajemen Starbucks.

Pada 2014, Starbucks pernah secara resmi mengklarifikasi tudingan dukungan mereka terhadap Israel. Mereka menyatakan tidak mendukung gerakan politik atau agama tertentu. Starbucks menyebut sebagai perusahaan maupun individu di dalamanya termasuk Mantan CEO Howard Schultz tidak memberi dukungan dana bagi Israel. Diketahui, Howard telah mengundurkan diri pada September lalu.

''Strarbucks merupakan perusahaan publik. Segala bentuk sumbangan korporasi harus dilaporkan secara terbuka tiap tahunya,'' demikian pernyataan resmi perusahaan minuman kopi internasional itu di laman resminya.

Tak hanya konflik Israel dan Palestina, Strabucks juga pernah membuat kontroversi dengan pernyataannya yang memberikan dukungan terhadap LGBT. Pada 2016 lalu, Marketing Communications & CSR Manager, PT Sari Coffee Indonesia, selaku pemegang lisensi Starbucks Indonesia, Yuti Resani, mengatakan pihaknya tetap menghargai keragaman dan kesetaraan dan berkomitmen sejalan dengan kebijakan manajemen Starbucks.

"Starbucks menghargai keragaman dan kesetaraan, dan kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang inklusif dan ramah untuk semua partners (pegawai Starbucks) dan pelanggan kami," ujar Yuti kepada Republika.

Starbucks masuk ke Indonesia sejak 2001 setelah Starbucks menyeleksi 200 perusahaan calon mitra di Indonesia. PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) terpilih menjadi mitra Starbucks. Melalui PT Sari Coffee Indonesia, Starbucks membuka dan mengoperasikan kedai kopi pertamanya berada di Plaza Indonesia, Jakarta.

Saat ini, Starbucks memiliki lebih dari 400 cabang di seluruh Indonesia, yang tersebar di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali. Salah satu keunikan Starbucks di Indonesia adalah adaptasi menu. Meski tetap menyajikan minuman khas seperti Caramel Macchiato atau Frappuccino, Starbucks Indonesia juga menawarkan kreasi lokal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement