EKBIS.CO, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga November 2023, Indonesia sudah memiliki 2.816,7 kilometer jalan tol yang beroperasi penuh. Meski terjadi lompatan infrastruktur jalan tol dalam 10 tahun terakhir, keberadaan tol saat ini dinilai masih kurang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Apakah dengan begitu banyak capaian sudah cukup? Ini masih jauh. Kita masih perlu kerja keras dan kita perlu lanjutkan lagi. Kita sudah banyak bekerja tapi belum cukup kalau kita ingin Indonesia naik kelas," kata Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Endra mengatakan, berkaca dari China dan Korea Selatan yang sudah menjadi negara maju, sistem jalan tol yang dimiliki Indonesia masih kalah jauh. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur jalan tol masih perlu ditambah. Terutama untuk wilayah luar Jawa di mana infrastruktur jalan tol yang masih cukup minim.
Mengutip data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), total panjang lintasan jalan tol periode 1978-2014 atau sebelum pemerintahan Joko Widodo hanya 789,67 kilometer.
Selanjutnya pada periode 2015-2019 atau pemerintahan pertama Joko Widodo, total panjang jalan tol secara nasional naik signifikan menjadi 1.298,23 kilometer.
Adapun pada periode 2019 hingga Novembe 2023, total panjang jalan tol yang dimiliki sudah mencapai 2.816,7 kilometer di seluruh Indonesia. Hingga akhir pemerintahan tahun 2024, panjang tol ditargetkan akan bertambah 600 kilometer seiring dengan rampungnya sejumlah proyek yang masih dalam tahap konstruksi dan finalisasi.
"Tahun ini 200 kilometer lagi dan tahun depan 400 kilometer. Ini akan menambah jaringan yang lebih luas dan memberikan layanan lebih baik," ujar Endra.
Ia menambahkan, keberadaan jalan tol sekaligus menjadi alternatif transportasi bagi masyarakat. “Kita tidak bisa membiarkan publik strugling dengan transportasinya karena tidak diberikan pilihan,” kata Endra.