EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Ketum Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebutkan bonus demografi yang dialami Indonesia pada 2030 tidak akan berhasil apabila tidak didukung dengan penyediaan lapangan pekerjaan.
"Bonus demografi kalau kita tidak bisa menyiapkan lapangan pekerjaan malah bisa jadi kelemahan kita," ujar Shinta di Jakarta.
Shinta mengatakan, pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu cara untuk penciptaan lapangan pekerjaan. Menurut Shinta, Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan sektor industri saja dalam upaya penyerapan tenaga kerja.
"Kita harus mengembangkan UMKM atau kewirausahaan. Karena tidak akan cukup mengandalkan industri untuk penyerapan tenaga kerja," ucapnya.
Ia menyampaikan, perkembangan teknologi dan otomatisasi telah membuat penyerapan tenaga kerja semakin berkurang. Oleh karenanya, sangat penting untuk menerima investasi yang tidak hanya padat modal, tetapi juga padat karya.
Perekonomian global saat ini sedang menghadapi ketidakpastian. Menurut Shinta, sangat penting untuk memetakan bisnis atau industri apa yang mampu bertahan dan berkembang di masa depan.
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas juga akan membuat Indonesia mampu menghadapi segala macam tantangan global dan mendapatkan manfaat dari bonus demografi. "Kompetisi sekarang semakin besar, kita melihat kebutuhan-kebutuhan juga sudah berbeda, prospek kita ke depan seperti apa, sumber dayanya. Mereka harus reskilling, upskilling untuk mengawal jenis usaha yang mau kita bawa ke depan," kata Shinta.