Berdiskusi dengan karyawan, memastikan kepemimpinan yang transparan, dan membagikan informasi tentang langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk menjamin kesejahteraan karyawan adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun kepercayaan karyawan sehingga dapat beralih dari pola pikir "saya" menjadi "kita" yaitu diciptakan bersama.
Di sisi lain, terdapat 33 persen karyawan Indonesia yang menyebutkan kenaikan kompensasi dan sistem remunerasi sebagai perhatian utama mereka saat ini. Kemudian diikuti dengan isu tentang keadilan dan kesetaraan sebesar 31 persen, dan cara perusahaan mempertahankan karyawan sebesar 26 persen.
Lusi mengatakan, untuk menyeimbangkan kebutuhan bisnis dan employee engagement terhadap perusahaan, organisasi harus memprioritaskan komunikasi mengenai nominal kompensasi dan remunerasi yang transparan. Perusahaan juga harus memastikan karyawan sudah menerima haknya secara adil dan kompetitif.
"Karena kompensasi dan tunjangan bukan hanya persoalan gaji bulanan. Memastikan kompensasi mencapai tingkatan tertentu dan menerapkan kebijakan pemberian benefit non-moneter seperti fleksibilitas kerja, keseimbangan kehidupan kerja, dan program penghargaan kerja juga akan mendorong budaya kerja yang positif," ungkap Lusi.