EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga Desember 2023 terdapat 181 permohonan konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik. Sebanyak 145 di antaranya telah menerima bantuan.
"Realisasi program konversi listrik, jadi sudah ada permohonan 181 permohonan selesai dikonversi," ucap Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu saat konferensi pers Capaian Kinerja Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Ditjen EBTKE di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Jisman menjelaskan dari 181 permohonan tersebut, 145 di antaranya telah menerima bantuan dari pemerintah dengan nilai total Rp 1,4 miliar dengan rincian delapan unit menerima bantuan sebesar Rp 7 juta dan 137 unit menerima bantuan sebesar Rp 10 juta. Sedangkan, 36 permohonan masih dalam proses uji laik jalan dan pengajuan SUT/SRUT tahun 2024.
Diketahui, Kementerian ESDM telah melaksanakan berbagai program dalam rangka peningkatan ekosistem konversi motor listrik melalui perbaikan regulasi konversi motor listrik (Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2023), salah satunya peningkatan insentif dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta. Kendati demikian, Jisman mengungkapkan total ongkos biaya untuk konversi tersebut bisa di atas Rp 10 juta, antara Rp 15-17 juta sehingga masih ada margin sekitar Rp 5-7 juta.
Oleh karena itu, Kementerian ESDM akan berkomunikasi dengan pihak perbankan agar margin sebesar Rp5-7 juta bisa diselesaikan. "Jadi, bantuan pemerintah sekarang ada di Rp10 juta. Memang untuk konversi itu di atas Rp10 juta antara Rp 15-17 juta kurang lebih. Ini kami lagi berupaya untuk komunikasi dengan perbankan bagaimana Rp 5-7 juta ini bisa terselesaikan, bisa diberikan di-rate-rate tertentu dengan bunga nol persen dan ada cara sehingga pemilik motor yang ingin konversi tidak keluarkan biaya," ujar Jisman.
Upaya lain untuk meningkatkan ekosistem konversi motor listrik, yakni penyiapan bengkel konversi dan pelaksanaan pelatihan/workshop. Saat ini, terdapat 28 bengkel konversi telah bersertifikat Kemenhub dan 13 bengkel konversi telah masuk platform digital dengan kapasitas konversi 38.124 unit per tahun.
Kementerian ESDM juga telah menyelenggarakan pelatihan dan workshop di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi dengan total 617 peserta dari SMK otomotif, bengkel UMKM, bengkel universitas, dan balai latihan kerja.
Pada 2023, ditargetkan sebanyak 50.000 unit sepeda motor mengikuti program konversi dan 2024 sebanyak 150.000 unit dengan besaran bantuan yang diberikan Rp 7 juta per unit untuk motor konversi. Pemerintah saat ini menaikkan besaran subsidi untuk motor konversi menjadi Rp 10 juta.
Latar belakang program tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk menurunkan 31,8 persen emisi gas rumah kaca pada 2030 mendatang, mengurangi impor BBM dan kompensasi oleh pemerintah serta penghematan biaya bahan bakar bagi masyarakat.
Selain itu, program konversi akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar AS.