EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adaptif dan melek terhadap perkembangan teknologi. Dengan melek teknologi, para pelaku UMKM diharapkan dapat memperluas cakupan promosi produk mereka dandapat bersaing, baik di pasar lokal maupun global.
"Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku UMKM di Kabupaten Minahasa dan Manadomelek teknologi, adaptif, dan melakukan inovasipenjualan. Kami juga berharap para pelaku usaha dapat mengoptimalkan pemanfaatan perwakilan perdagangan RI yang terdiri dari para Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang tersebar di seluruh dunia untuk mempromosikan dan menggenjot ekspor produk Indonesia,” ujar Jerry dikutip dari siaran persnya, Sabtu (10/2/2024).
Jerry menekankan, berbagai program Kementerian Perdagangan dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM. Contohnya, kegiatan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk, kapasitas sumber daya manusia, kapasitas bisnis, dan perluasan akses pemasaran.
Jerry menyatakan, pengembangan produk Indonesia merupakan salah satu prioritas pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah sebagai regulator harus menjadi contoh dan teladan dalam penggunaan produk dalam negeri.
"Pemerintah pusat maupun daerah harus memastikan produk dalam negeri berdaya. Saat ini, saya memakai kemeja batik buatan lokal. Bahkan,kemeja batik ini dibuat di Kabupaten Minahasa dengan motif Sulawesi Utara.
Pemerintah sebagai regulator harus memberikan contoh dan teladan dalam penggunaan produk dalam negeri. Tidak hanya mencintai, tapi juga membeli, memakai, dan mengonsumsi,” ungkap Jerry.
Jerry menambahkan, UMKM menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia pada situasi pandemi Covid-19 dalam tiga tahun terakhir. Dari sisi ekspor, lebih dari 75 persen eksportir merupakan UMKM. Namun, kontribusinya baru mencapai empat persen terhadap total nilai ekspor Indonesia.
Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Krisna Ariza menyatakan, pemerintah sedang mempersiapkan Indonesia Emas 2045 dengan cita-cita menjadikan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Pertama, ia menilai salah satunya perlu transformasi sumber daya manusia UMKM.
"Pandemi Covid-19 dan perkembangan teknologi membuat pola konsumen berubah. Saat ini, penjualan tidak hanya dilakukan secara tatap muka, tapi juga secara daring. Pelaku UMKM membutuhkan kemampuan manajerial untuk mengatur penjualan langsung maupun daring,” jelas Krisna.
Krisna mengatakan, hal kedua yang harus disiapkan adalah inovasi produk UMKM yang harus terus dilakukan seiring pertumbuhan zaman. Ketiga, pola kemitraan dengan toko retail modern. Toko retail modern harus mengutamakan produk-produk unggulan di Kabupaten Minahasa melalui evaluasi.
Hal itu menjadi tugas pemerintah daerah untuk memberikan akses pasar kepada UMKM di Kabupaten Minahasa. “Keempat, ketika ada peningkatan produksi, para pelaku UMKM harus berani meningkatkan kapasitas modal dan kapasitas produksinya dengan meminjam uang kepada jasa keuangan perbankan. Fasilitas yang diberikan pemerintah adalah sesuai yang dipersyaratkan. Hal itu harus dimanfaatkan dengan baik dan menjadi sarana untuk memperluas akses pasar,” ujar Krisna.
Krisna mengatakan, Kementerian Perdagangan akan terus berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan di di seluruh kabupaten di Indonesia untukmemberikan pembinaan dan pelatihan terkait cara berjualan daring. Pemerintah hadir secara nyata memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan pelaku UMKM.