Sedangkan Tesla menjual 386.810 BEV pada periode yang sama untuk merebut kembali posisinya meskipun membukukan penurunan penjualan.
Persaingan lainnya dari pemangkasa harga, dimana penetapan harga BYD yang kompetitif telah membantu mendorongnya naik ke puncak produsen EV, terutama dibandingkan dengan mobil Tesla yang lebih mahal. Namun bagi keduanya, persaingan di pasar mobil terbesar di dunia semakin memanas.
Pada tanggal 4 Maret, BYD meluncurkan versi baru dari salah satu model terlarisnya, crossover Yuan Plus, yang dikenal sebagai Atto 3 di luar China, dan memangkas harga pendahulunya sebesar 11 persen menjadi 119.800 yuan atau 16.644 dolar AS.
Beberapa hari kemudian, BYD juga memangkas harga mobil termurah versi terbarunya, Seagull, sebesar 5 persen. Sekarang memiliki harga awal di bawah 10.000 dolar AS.
Meskipun Tesla juga memotong harga beberapa model di China tahun lalu, Model 3 dan Model Y masih dijual dengan harga lebih dari dua kali lipat harga BYD.
Diketahui China adalah pasar Tesla terbesar setelah Amerika Serikat dan menyumbang 33 persen dari penjualan global pada tahun 2023. Perusahaan Amerika tersebut memulai produksi di Shanghai Gigafactory pada tahun 2019. Tahun lalu, fasilitas tersebut, yang merupakan pusat ekspor utama Tesla, mengirimkan 947.000 mobil.
BYD tidak menjual mobil di Amerika Serikat meskipun memiliki pabrik bus di California. Baik Tesla dan BYD melakukan ekspansi di luar pasar dalam negeri mereka dan berinvestasi di pabrik di luar negeri.
Kemudian, pada tahun 2023, total 13,6 juta kendaraan listrik (termasuk BEV dan hibrida) terjual di seluruh dunia, meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar China tumbuh sekitar 30 persen tahun lalu dengan 7,9 juta unit terjual. Pertumbuhan serupa diperkirakan terjadi pada tahun 2024, dengan penjualan diperkirakan mencapai 10 juta di China.
BYD menjual sekitar....