Sabtu 13 Jul 2024 16:47 WIB

Perekonomian Israel Nampak Baik-baik Saja, Benarkah? 

Ekonom memperingatkan adanya krisis ekonomi yang mendalam di Israel.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Israel mengalami kejatuhan ekonomi akibat perang melawan Palestina yang masih bergulir hingga saat ini.
Foto:

Namun meski warga Israel membeli banyak produk, yang sebagian besar diimpor, industri lokal kurang berinteraksi dengan negara lain. Ekspor lokal, yang memecahkan rekor sepanjang masa pada 2021 dan 2022, hanya meningkat sedikit pada kuartal pertama 2023 meskipun ada lonjakan besar dalam ekspor keamanan. Dan sejak perang dimulai, ekspor tersebut mulai menurun.

Berdasarkan data CBS, ekspor barang dan jasa dari Israel turun sebesar 18 persen pada kuartal terakhir tahun 2023. Sepanjang tahun, ekspor turun sebesar 2,2 persen. Alasan utamanya adalah dampak perang terhadap sektor teknologi dan pertanian.

Ekspor terus mengalami penurunan pada awal 2024. Pada kuartal I tahun ini, ekspor turun sebesar 5,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan sebesar 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terjadi meskipun ekspor keamanan terus meningkat.

Penilaian umum di kalangan ekonom adalah bahwa pemulihan konsumerisme lokal bersifat sementara dan disebabkan oleh besarnya pengeluaran tentara dan pembelian bantuan untuk pengungsi, yang telah menyebar ke warga sipil dan dunia usaha.

‘Kita Sedang Menuju Resesi yang Parah’

Menurut kepala ekonom perusahaan konsultan akuntansi dan ekonomi BDO, Chen Herzog, tentara bertindak sebagai peredam kejut yang menjaga bisnis tetap hidup dibandingkan aktivitas ekonomi produktif yang melakukan hal tersebut. Dunia usaha mempunyai produktivitas yang rendah karena pegawainya bertugas sebagai cadangan, bahkan ada yang tutup, namun pegawainya tetap digaji oleh Kementerian Pertahanan.

“Berkat pembayaran dari tentara dan bantuan keuangan dari pemerintah, masyarakat masih memiliki uang untuk dibelanjakan, sehingga belanja pemerintah pulih pada kuartal pertama dan rasa sejahtera kembali. Ditambah lagi dengan pembelian besar-besaran pemerintah atas persenjataan dan perlengkapan militer dari dunia usaha. Namun, ekspor, investasi, dan produksi dunia usaha telah menyusut drastis. Pasar tidak mempunyai cara untuk mendanai akumulasi pengeluaran pemerintah,” kata Herzog.

“Semua indikator menunjukkan bahwa kita sedang menuju resesi yang dalam dan sebenarnya sudah berada dalam resesi,” lanjutnya.

Perkiraan makroekonomi....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement