Kamis 10 Oct 2024 06:00 WIB

Boikot: Senjata Ampuh Menumbangkan Israel

Gerakan boikot konsumen Indonesia pada produk Israel punya gaya gedor yang dahsyat.

Red: Gita Amanda
Boikot produk Israel.
Foto: Reuters
Boikot produk Israel.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Selama satu tahun terakhir, serangan brutal Israel terhadap Gaza memicu munculnya gerakan boikot global yang begitu kuat. Di Indonesia, gerakan boikot terhadap produk Israel dan perusahaan yang terkait dengannya menargetkan sejumlah merek global milik korporasi multinasional yang memiliki relasi bisnis dengan rezim Zionis.

Gerakan boikot global, termasuk di Indonesia, menyasar produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Daftar produk ini pun sudah dikeluarkan oleh lembaga seperti BDS Movement dan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI).

Dampak dari boikot ini mulai terasa pada kondisi finansial berbagai perusahaan tersebut. Pada Agustus lalu, McDonald's melaporkan penurunan penjualan global mereka akibat gerakan boikot. Sebagai salah satu merek yang masuk dalam daftar boikot gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS), McDonald’s mengalami dampak nyata, terutama di Timur Tengah dan negara-negara Muslim, dengan penurunan penjualan hingga 1,3 persen.

CEO McDonald's, Chris Kempczinski, mengakui boikot yang diberlakukan di Timur Tengah dan negara Muslim telah menurunkan penjualan di kelompok negara itu. Bahkan, ini terjadi hingga 0,2 persen.

"Kami memperkirakan tidak akan ada perbaikan yang berarti dalam dampaknya sampai perang selesai," ujarnya kepada para analis dilansir laman AFP.

photo
Peserta membawa poster boikot McD saat mengikuti aksi damai Indonesia Turun Tangan Bantu Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sabtu (21/10/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Selain McDonald’s, banyak juga merek-merek terkemuka yang masuk dalam daftar boikot. Waralaba minuman asal AS, Starbucks, dalam laporan pada awal 2023 mengalami penurunan nilai pasar sebesar Rp 184,97 triliun selama sebulan terakhir.

Pada Maret 2024, raksasa retail Alshaya Group, yang memiliki hak membuka gerai-gerai Starbucks di Timur Tengah, memutuskan memecat hingga 2.000 staf mereka di kawasan itu dan di Afrika Utara atau empat persen dari total jumlah pekerja mereka. Pemecatan itu sebagai dampak aksi boikot.

Pada Desember 2023 ZARA, salah satu merek fashion ternama, menjadi target baru boikot dari warganet. Boikot dilakukan setelah ZARA merilis foto katalog koleksi terbaru dengan konsep yang dinilai mengejek krisis kemanusiaan di Palestina. ZARA menggunakan properti berupa patung dengan anggota tubuh yang hilang dan dikelilingi reruntuhan.

Daftar produk terafiliasi Israel yang diboikot... (baca di halaman selanjutnya) 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement