Awal mula gerakan boikot
Gerakan boikot produk Israel lahir jauh sebelum aksi genosida yang pecah pada 7 Oktober 2023. Gerakan The Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) movement pertama justru muncul di Israel yang digagas selama intifadah pertama, pada bulan Februari 1988.
Kampanye dimulai dengan seruan terhadap warga Israel untuk tidak membeli produk yang dibuat di permukiman Yahudi di wilayah pendudukan, termasuk Dataran Tinggi Golan. Kampanye ini mencakup penyebaran daftar produk yang dihasilkan di permukiman ilegal.
Gerakan boikot produk Israel semakin menggaung setelah Israel meningkatkan serangannya ke Palestina mulai 7 Oktober 2023 lalu. Gagalnya upaya-upaya diplomasi dan seruan negara-negara dunia untuk menghentikan serangan Israel ke Palestina membuat gerakan boikot menjadi jalan alternatif menekan Israel.
Para pelaku boikot berharap, aksi mereka dapat membuat perusahaan menghentikan aliran dana mereka ke Israel. Dengan begitu diharapkan akan berdampak pada ekonomi Israel sehingga Israel menghentikan serangannya ke Palestina.
Puma misalnya telah menjadi sasaran boikot dari masyarakat dunia yang menentang serangan Israel ke Palestina. Produsen pakaian olahraga asal Jerman tersebut diboikot karena menjadi sponsor tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA).
Puma kemudian dilaporkan segera mengakhiri sponsorship mereka dengan Tim Nasional Israel. Meski Puma mengklaim keputusan mengakhiri dukungan pada Timnas Israel sudah dibuat sebelum perang pecah pada 7 Oktober lalu.
Gerakan boikot di dalam negeri... (baca di halaman selanjutnya)