Dorong pemberdayaan segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Upaya mengembangkan usaha khususnya dari kalangan mikro kecil dan menengah nyatanya bukan hanya menjadi fokus Bank Mandiri, BRI sebagai BUMN yang juga bergerak di sektor keuangan memiliki komitmen sama kuatnya untuk mendukung kemajuan UMKM. Melalui Program Desa BRILian, BRI mengembangkan ekonomi di kawasan perdesaan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan sejak dimulai pada 2020, program Desa BRILiaN telah diikuti 3.957 desa yang aktif berinisiatif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program sesuai rencana dengan empat aspek yang terdapat dalam desa.
Pertama, BUMDesa sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi, yakni implementasi produk dan aktivitas digital di desa. Ketiga, sustainability yang tangguh dan berkelanjutan membangun desa. Dan keempat, innovation atau kekreatifan menciptakan inovasi.
Sementara, objek pemberdayaan dari program ini adalah elemen-elemen kunci yang ada di desa, meliputi Perangkat Desa (Kepala Desa), Pengurus BUMDesa, Badan Permusyawaratan Desa, UMKM di Desa, Perwakilan kelompok Usaha (Klaster) dan Pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
"Program pemberdayaan Desa BRILiaN ini merupakan wujud nyata BRI yang terus berkomitmen untuk meningkatkan economic dan social value kepada masyarakat. Perseroan berharap program seperti ini dapat memberikan kontribusi nyata dan positif bagi peningkatan kualitas pengelolaan desa," kata Supari.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, juga terus aktif dalam memberikan dukungan kepada UMKM di Indonesia. BNI, sebagai bank yang berkomitmen terhadap inklusi dan literasi keuangan, memahami bahwa memberdayakan UMKM tidak hanya tentang memberikan akses terhadap produk dan layanan keuangan. BNI menyediakan dukungan non-finansial dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan, meningkatkan kesejahteraan keuangan, dan meningkatkan skala bisnis nasabah.
Komitmen BNI diwujudkan dalam penyaluran CSR/ TJSL kepada para pelaku UMKM. Pemberdayaan UMKM dilakukan melalui program community development yang bisa mengembangkan bisnis UMKM unggulan dengan mengoptimalkan peran tata kelola lokal, keterlibatan desa, aspek digitalisasi dan Sustainability. Melalui program community development, BNI turut mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan mendorong partisipasi warga melalui kolaborasi layanan laku pandai agen46 BNI dan transaksi digital.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, program CSR / TJSL yang dilakukan antara lain revitalisasi kawasan kuliner kedai swadharma berupa relokasi pedagang kuliner kaki 5 ke dalam gedung 4 lantai yang bersih, higienis dan sehat di Jakarta. BNI juga membantu peningkatan taraf hidup 400 UMKM Ibu penganyam di Pulau Solor (NTT) berupa pendampingan dan pelatihan serta peningkatan kualitas gizi anak-anaknya. Sedangkan di Desa Wisata Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, "BNI juga membantu Bumdes dan UMKM sekitarnya dalam peningkatan kualitas wisata," tutur Okki Rushartomo.
Selanjutnya, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID juga konsisten memberi dukungan untuk Usaha Mikro Kecil melalui bantuan modal, sarana prasarana, pelatihan dan pendampingan usaha hingga bantuan pemasaran produk.
“Selain memberikan bantuan modal, kami juga melakukan berbagai pelatihan hingga bantuan pemasaran untuk pelaku UMK yang menjadi mitra binaan Grup MIND ID," kata Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf.
Adapun, Kelompok Ladon Pengrajin Anyaman Lidi di Kalimantan Barat menjadi salah satu penerima bantuan dari PT ANTAM Tbk, yang merupakan bagian dari MIND ID.
Ketua Kelompok Ladon Pengrajin Anyaman Lidi, Emiliana Sumarni, mengatakan berkat bantuan yang diberikan PT ANTAM Tbk, mampu menghadirkan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga di Kalimantan Barat.
UMK Academy Pertamina tak bisa dilupakan. Berlangsung selama lima tahun berturut-turut. Pertamina UMK Academy 2024 dinilai sebagai program pembinaan yang mendorong pelaku UMK beradaptasi dengan perkembangan dunia pemasaran. Pelatihan yang diberikan mendorong UMK terus berinovasi, terbiasa memanfaatkan teknologi digital yang dikemas melalui gamifikasi.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) juga senantiasa melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil, khususnya sektor UMK. Pembinaan dilakukan dengan mengedepankan inisiatif 4GO, yaitu Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Telkom untuk turut serta membantu masyarakat dalam menghadapi era ekonomi digital.
Selain pembinaan, upaya pemberdayaan dilakukan Telkom dengan memberikan bantuan permodalan usaha. Sejak pertama kali Pemberdayaan UMK dilaksanakan pada tahun 2002, Telkom telah memiliki lebih dari 600 ribu UMK Binaan, dimana setiap tahunnya sebanyak tujuh persen UMK Binaan berhasil Naik Kelas.
Berbicara digital program UMKM Go Digital, BTN juga merangkul para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan bisnisnya agar dapat beradaptasi di era ekonomi digital. BTN memberikan pelatihan digital untuk 250 UMKM yang menjadi peserta.
Program yang digelar BTN untuk mendukung UMKM adalah menggelar workshop yang mengundang praktisi digital marketing dan mendirikan sentra proses UMKM yang tersebar di berbagai daerah seperti Medan, Brebes, Palembang, Palopo dan kota lainnya. BTN memfasilitasi para pelaku UMKM untuk unjuk gigi dengan menggelar pameran-pameran dan menembus pasar global. “Kami juga membuka ruang kerjasama, pembiayaan dan pembinaan ke UMKM yang bergerak di sektor properti,” kata Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu.
Kembangkan potensi desa lewat wisata... (baca di halaman selanjutnya)