Kembangkan potensi desa lewat wisata
Salah satu kisah sukses penerima manfaat TJSL PLN Peduli UMKM datang dari kawasan desa Wisata Tebing Desa Apparalang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang mampu meningkatkan kualitas menuju destinasi wisata bertaraf internasional. Kepala Desa, Amiruddin Rasyid, mengatakan kini masyarakat dan pelaku usaha di desa wisata terbantu berkat kerja sama dan bantuan yang diberikan oleh PLN Peduli.
Upaya serupa juga dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau yang dikenal luas dengan Pelindo. Pelindo memiliki Program Desa Binaan Penglipuran Bali sejak 2017. Program tersebut selaras dengan Pembangunan Desa Wisata yang fokus pada pemberdayaan masyarakat serta mendorong agar bisa lebih berbicara dalam kancah global. Selain itu, program desa binaan ini dirancang dengan konsep modern, port tourism, yang mengintegrasikan bisnis maritim pelabuhan untuk layanan sandar kapal-kapal pesiar internasional di Pelabuhan Benoa, dengan mengajak ribuan penumpangnya yang merupakan turis mancanegara untuk berwisata ke Desa Penglipuran sehingga mendorong terciptanya Creating Shared Value. Penglipuran juga menjadi salah satu Desa Wisata yang mendapatkan penghargaan Best Tourism Village dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2023.
Konsep bisnis yang terintegrasi dengan desa wisata tersebut berdampak positif pada pemberdayaan masyarakat dan citra perusahaan. Karena tidak hanya membawa pemasukan ekonomi pada kas desa, tetapi juga meningkatkan pendapatan perusahaan. Semakin lama penumpang menghabiskan waktu berwisata turun dari kapal, maka semakin lama juga kapal pesiar akan bersandar di Pelabuhan sehingga semakin banyak layanan yang dapat diberikan perusahaan kepada kapal pesiar, berdampak pada pemasukan bagi perusahaan.
Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsannuddin Usman, pada suatu kesempatan wawancara dengan media, mengungkapkan bahwa Pelindo pada tahun 2022 juga meresmikan destinasi wisata Hutan Bambu Penglipuran yang mengembangkan atraksi wisata alam dengan memanfaatkan lestarinya hutan bambu di desa tersebut sehingga menjadi objek wisata baru bagi wisatawan yang berkunjung.
“Hutan Bambu Penglipuran yang dikembangkan Pelindo bersama masyarakat desa menekankan pentingnya menjaga keaslian nilai budaya dan alam, sembari mempromosikan pengalaman wisata yang edukatif dan lestari. Ini merupakan prinsip pemanfaatan yang bijak, karena selaras antara pelestarian warisan alam dan budaya lokal dengan mendorong masyarakat setempat untuk aktif dalam konservasi lingkungan serta pembangunan ekonomi berbasis wisata,” jelas Ihsanuddin Usman.
Keterlibatan masyarakat dalam rantai pasok berkelanjutan... (baca dihalaman selanjutnya)