Keterlibatan masyarakat dalam rantai pasok berkelanjutan
Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan dan potensi dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial yang menjadi esensial untuk menjaga keselarasan antara aktivitas bisnis, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas, terwujud melalui pengelolaan lahan pascatambang tanah liat seluas 17,2 hektare (ha) di Desa Tlogowaru menjadi kawasan edukasi pertanian dan pemberdayaan masyarakat bernama Ecopark dan Edupark Kambangsemi.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, Ecopark Kambangsemi merupakan inovasi lingkungan dan sosial yang sejalan dengan semangat keberlanjutan SIG. “Dirintis sejak tahun 2019, Ecopark Kambangsemi melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaannya yang terdiri dari 87 pengelola, 527 petani green belt dan 73 pekerja reklamasi," tutur Vita Mahreyni.
SIG juga terus memperkuat komitmen untuk mengoptimalkan penggunaan produk anak bangsa dalam kegiatan operasional bisnis dengan melibatkan industri dalam negeri, termasuk UMKM, dalam rantai pasok Perusahaan. Dalam upaya peningkatan komponen dalam negeri (TKDN), SIG memberikan pendampingan kepada pegiat UKM agar dapat memproduksi sparepart pabrik SIG guna mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Proses pendampingan meliputi edukasi spesifikasi produk, pembuatan prototipe, proses uji coba, hingga tes performa di pabrik SIG. Hingga saat ini, sebanyak 8 UKM binaan SIG telah berhasil memproduksi 10 jenis sparepart yang memenuhi standar industri dan siap digunakan di pabrik-pabrik SIG.
Dukungan terhadap ekowisata juga dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero). Melalui program Tani Maju Sejahtera (Tajumase) di Pulau Lembata, NTT, Pupuk Indonesia mengoptimalkan sektor pertanian untuk mendorong kemajuan pariwisata sehingga tercipta kemandirian ekonomi masyarakat setempat. Di sini, Pupuk Indonesia membuat demplot cabai, tomat, kol, terong, dan kangkung. Juga menyerahkan rumah bibit dan rumah kios. Pupuk Indonesia tidak hanya berpikir pengembangan masyarakat sekitar perusahaan, tapi juga wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Kementerian BUMN selalu menyatakan UMKM merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, Kementerian selalu mendorong perusahaan plat merah mendukung kemajuan UMKM.
BUMN berkomitmen memiliki peran penting dalam mendukung UMKM. Sembilan puluh dua persen pendanaan atau pembiayaan UMKM itu berasal dari Bank Himbara misalnya BNI, BRI, Mandiri dan lain sebagainya.
Menteri BUMN menegaskan dukungan kementerian yang dipimpinnya tersebut akan terus dilanjutkan guna menjaga kesinambungan roda perekonomian khususnya bagi pelaku UMKM di Tanah Air. Kementerian BUMN telah mengalokasikan anggaran untuk membantu UMKM melalui berbagai program TJSL atau CSR perusahaan.