Bank Mandiri tak ketinggalan melakukan pengembangan SDM berbasis AKHLAK. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penerapan core values AKHLAK merupakan bagian dari kesatuan dalam pemerintahan. Darmawan memandang, sebagai perusahaan BUMN tentunya Bank Mandiri tidak bisa berdiri sendiri, sehingga diperlukan kerja sama antar BUMN agar kegiatan korporasi dapat berjalan lebih optimal.
"Kami meyakini budaya yang ditanamkan, budaya AKHLAK adalah kunci untuk mengembangkan pelayanan termasuk sumber daya manusia (SDM) Bank Mandiri," ujar Darmawan.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) memastikan senantiasa mengedepankan core value AKHLAK serta program transformasi Risk, Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented (RACE) guna meningkatkan kinerja secara optimal. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar meyakini, core values AKHLAK dan program transformasi RACE BNI tahun 2021-2025 menjadi acuan untuk penguatan kinerja. "Kami ingin terus memperkuat visi BNI untuk menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan," kata dia.
Lebih lanjut, sebagai bank yang terus tumbuh secara berkelanjutan, Royke menuturkan, BNI berkomitmen untuk terus meningkatkan pencapaian kinerja. BNI telah menerapkan New Way of Working (NWOW) secara serentak di seluruh unit kerja BNI pada tanggal 3 Juli 2023. Dengan NWOW, diharapkan BNI dapat menciptakan cara kerja dan pola pikir baru yang mendukung sasaran strategis.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mengimplementasikan core values AKHLAK, salah satunya dengan mendorong generasi milenial untuk mengisi jabatan strategis perseroan. Saat ini porsi generasi muda yang menduduki jabatan strategis perseroan telah mencapai sekitar 22,63 persen.
Direktur Human Capital, Compliance & Legal BTN, Eko Waluyo mengatakan, langkah tersebut sekaligus mendukung visi perseroan Menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada 2025 dengan salah satu misinya sebagai One of Home of Indonesia's Best Talent. “BTN merupakan tempat yang tepat bagi generasi milenial mengembangkan diri. Banyak posisi penting yang sudah diisi oleh para milenial,” ujar Eko.
Menurutnya perseroan juga sangat menjunjung tinggi kesetaraan gender dalam lingkungan kerja serta mendukung pengembangan karir para talent perempuan. Ini bisa dilihat dari jumlah talent perempuan yang mengisi posisi top management telah berada disekitar 18 persen. “Tahun ini ditargetkan komposisinya bisa meningkat ke 20 persen dan pada 2028 kami memiliki target 30 persen karyawan wanita akan mengisi top management,” papar Eko.
Adapun para talenta perseroan dibekali dengan program pengembangan yang lengkap dan menyeluruh sesuai dengan framework pengembangan 10, 20, 70 yaitu Formal Learning, Learning From Others, dan Learning From Experience. Hal ini juga merupakan bagian dari internalisasi budaya kerja yang berlandaskan pada budaya AKHLAK.
“Empat pilar budaya kerja itu adalah Sales & Service Culture, Risk & Governance Culture, Performance Culture, dan Learning Culture. Dengan internalisasi budaya kerja yang berlandaskan Nilai-Nilai Budaya AKHLAK diharapkan seluruh talent BTN menjadi semakin adaptif dan kompeten” jelas Eko.