Rabu 16 Oct 2024 09:00 WIB

BUMN Indonesia Semakin Mendunia 

Kementerian menjalankan berbagai program untuk membawa BUMN masuk pasar global.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Logo Kementerian BUMN
Foto:

Di sektor energi, PT Pertamina (Persero) bahkan dalam 10 tahun terakhir secara konsisten menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Fortune 500 Global. Pada 2024, Pertamina berada di peringkat 165 berkat pendapatan yang mencapai 75,79 miliar dolar AS pada tahun 2023.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa media internasional Fortune kembali memasukkan Pertamina dalam daftar 500 perusahaan internasional. Keberadaan Pertamina sebagai BUMN dan perusahaan energi terkemuka di Indonesia yang beroperasi dari hulu, pengolahan hingga hilir sangat strategis dalam mendukung kebijakan Pemerintah melayani kebutuhan energi di Indonesia.

Selain mencatatkan pendapatan sebesar 75,79 miliar dolar AS, pada tahun 2023, Pertamina juga mencatatkan kinerja positif dengan dengan laba total sebesar 4,77 miliar dolar AS atau meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2022.

BUMN energi lainnya, PLN, yang menempati peringkat keenam Fortune Southeast Asia 500, mengalahkan sejumlah perusahaan multinasional dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, capaian ini menjadi tonggak sejarah bagi PLN yang telah konsisten melakukan transformasi bisnis berbasis digital secara end to end selama 3,5 tahun terakhir.

PLN tercatat meraih pendapatan sebesar 32,01 miliar dolar AS pada 2023 dengan raihan laba 1,44 miliar dolar AS. PLN juga mencatatkan aset sebesar 108,51 miliar dolar AS dengan total serapan tenaga kerja mencapai 51.245 orang.

BUMN holding industri pertambangan Indonesia atau MIND ID juga mencatatkan kinerja cemerlang sehingga masuk dalam Fortune 500 Asia Tenggara. Pada 2023, MIND ID berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 27,5 triliun atau tumbuh 22,4 persen dari tahun buku 2022.

MIND ID secara konsolidasi juga telah memproduksi 41,9 juta ton batu bara, 15.300 ton timah ingot, 214.900 ton aluminium, 13,44 juta ton nikel, 21.500 ton feronikel, 2,01 juta ton bauksit, dan 1,2 ton emas.

Selain itu, MIND ID masuk dalam daftar '100 Indonesia Biggest Company 2024' versi Fortune Indonesia dengan menempati peringkat sembilan. Dengan pencapaian ini, MIND ID menunjukkan perannya sebagai pemimpin di industri pertambangan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah global.

Maskapai pelat merah, yaitu Garuda Indonesia, juga masuk dalam Fortune Southeast Asia 500. Pendapatan Garuda Indonesia tercatat sebesar 2,93 miliar dolar AS. Jumlah itu meningkat 39,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan itu tak terlepas dari program penyehatan bisnis Garuda yang dijalankan Kementerian BUMN.

Perusahaan BUMN lainnya, Semen Indonesia (SIG), yang berada di peringkat ke-143 tercatat membukukan pendapatan 2,53 miliar dolar AS. Pendapatan SIG tumbuh 6,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun laba SIG mencapai 142,6 juta dolar AS. Selain itu, SIG juga menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia, bahkan Asia Tenggara yang masuk dalam 10 besar dalam daftar Most Trustworthy Companies 2024 kategori Industri Konstruksi dan Bahan Bangunan yang dirilis oleh Majalah Newsweek dan Statista. 

Selain Fortune 500, kinerja perusahaan BUMN juga mendapatkan pengakuan dari Forbes Global 2000 tahun 2024. Ada empat perusahaan BUMN masuk dalam daftar tersebut, yaitu BRI, Bank Mandiri, Telkom Indonesia, dan BNI. 

Sesuai namanya, Forbes Global 2000 tahun 2024, berisi 2000 perusahaan dengan kinerja terbaik edisi terkini. Forbes melihat kinerja perusahaan dari sisi penjualan, profit, aset, dan nilai pasar. Keempat variabel tersebut diberi bobot yang sama.

Kementerian BUMN menyampaikan pengakuan di level internasional ini membuktikan, BUMN bisa memberikan pengaruh di level global. Ia melanjutkan BUMN juga terus memberikan banyak manfaat untuk negara dan masyarakat, sehingga bisa terus berkembang bersama.

Dari empat BUMN tersebut, BRI berada di peringkat teratas. Tepatnya di urutan ke-308 secara global. Setelahnya ada Bank Mandiri (373). Lalu Telkom Indonesia (912) dan BNI (944).

Mengutip dari laman Forbes, Telkom sebagai satu-satunya BUMN non-perbankan yang masuk dalam Forbes Global 2000, mencatatkan penjualan sebesar 9,82 miliar dolar AS dengan keuntungan mencapai 1,6 miliar dolar AS.

Bukan hanya itu, Telkom juga memperoleh pengakuan dan apresiasi atas komitmennya dalam menjalankan operasional bisnis maupun pengelolaan sumber daya manusia. Tahun ini, Telkom kembali masuk ke dalam daftar “World's Best Employers 2024” versi Forbes dan ini merupakan pencapaian yang diperoleh selama empat tahun berturut-turut.

Telkom menempati ranking 262, naik signifikan dari ranking 421 tahun 2023 dari 850 perusahaan terpilih di seluruh dunia. Selain itu, Telkom juga menempati urutan kelima di dunia untuk kategori industri telecommunication services, mengungguli NTT Japan, Vodafone UK, Telenor Norway, Etisalat UEA, SingTel Singapore, China Mobile, Telstra Australia, BT Group UK.

“Penghargaan ini merupakan apresiasi yang prestisius untuk Telkom karena diberikan oleh institusi internasional yang kredibel seperti Forbes. Menjadi sebuah kebanggaan bagi kami dapat berada dalam daftar perusahaan idaman bersama perusahaan terbaik dunia lainnya. Ini menjadi bukti bahwa Telkom tetap dipandang sebagai perusahaan idaman untuk bekerja, sekaligus menunjukkan bahwa apa yang Telkom lakukan saat ini sudah pada jalur yang benar,” kata Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement