Hendri mengatakan para pelaku UMKM tidak selalu membutuhkan sokongan dana, melainkan juga adanya akses pasar. Dengan keberpihakan tersebut, Hendri meyakini akan memberikan dampak besar bagi sektor UMKM Indonesia.
"Jadi pemerintahan tidak terus bicara sudah mendukung UMKM, cukup dikasih akses pasar saja nanti mereka akan terlatih dan ini menjadi seleksi juga untuk naik kelas," lanjut Hendri.
Hendri juga menyoroti alokasi APBN yang selama ini justru kontradiktif dengan laju pertumbuhan sektor riil. Hendri mencontohkan sektor industri manufaktur yang terus melesu akibat tidak mendapat dukungan fiskal yang memadai.
"Industri manufaktur itu sangat penting karena menjadi motor penggerak industri lain. Dia sebagai jangkarnya, nanti industri lain pasti akan mengikuti dan ikut berkembang," ucap Hendri.
Hendri berharap Kemenkeu dapat melirik potensi industrialisasi banyak sektor yang mampu meningkatkan ekonomi. Salah satunya potensi industrialisasi rumput laut.
"Bagaimana memainkan instrumen fiskal itu untuk mendorong rumput laut. Misalnya industri yang mengambil produk rumput laut lokal, dimudahkan pajaknya, dengan begitu produktivitas juga akan meningkat," kata Hendri.