Ahad 27 Oct 2024 16:44 WIB

Cepat dan Hemat dengan SPBUN Solusi Bagi Nelayan di Pesisir Pantura Jabar 

Kehadiran SPBUN mempermudah nelayan memperoleh bahan bakar untuk melaut.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolandha
Ketua Koperasi Produsen Wana Pantai Tiris, Carikam, saat melayani pembelian solar nelayan. (Lilis Sri Handayani)
Foto:

Terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Dedi Aryanto, mengapresiasi keberadaan SPBUN maupun SPDN. Dia berharap, SPBUN/SPDN dapat hadir di semua pangkalan pendaratan ikan (PPI) di Kabupaten Indramayu.

"Kehadiran SPBUN/SPDN sangat membantu nelayan. Selain dekat, juga tidak membutuhkan tambahan biaya transportasi. Pemerintah pun akan mudah melakukan  pengawasan penggunaan BBM bersubsidi," kata Dedi.

Dedi menyebutkan, di Kabupaten Indramayu, dari 14 PPI, baru lima  PPI yang terdapat SPBUN/SPDN. Karena itu, masih ada sembilan PPI lagi yang membutuhkan kehadiran SPBUN/SPDN. Yakni, PPI Tegalagung, PPI Glayem, PPI Majakerta, PPI Pabean Udik, PPI Cantigi, PPI Cemara, PPI Ilir, PPI Sukahaji dan PPI Ujung Gebang.

"Semoga SPBUN tambahan segera hadir agar semua nelayan kecil yang berhak dapat BBM bersubsidi bisa memperoleh solar dengan mudah, lebih dekat, cepat dan hemat," tukas Dedi.

Berdasarkan data Indramayu Dalam Angka 2024 dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 42.514 orang nelayan dan juragan di Kabupaten Indramayu pada 2023. Sedangkan jumlah kapalnya, mencapai 6.106 unit.

Dari jumlah kapal itu, sebanyak 4.853 unit berukuran kurang dari 10 GT atau merupakan nelayan kecil. Termasuk di antaranya merupakan nelayan di Desa Glayem. Sedangkan sisanya sebanyak 1.253 unit, berukuran lebih dari 10 GT.

Kapal-kapal itu digunakan oleh nelayan untuk melaut hingga berkontribusi pada produksi ikan tangkap di Kabupaten Indramayu, yang mencapai 166.212,82 ton atau senilai Rp 2.991.830.679.

photo
Kapal berlabuh di muara Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. - (Republika/Lilis Sri Handayani)

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, mengakui, SPBUN Solusi di Kabupaten Indramayu memang baru ada satu di Desa  Limbangan. Sedangkan SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan) ada lima titik, yakni Desa Dadap, Karangsong, Eretan Wetan, Eretan Kulon dan Cangkring/Cantigi.

"Idealnya SPBUN/SPDN ada di setiap lokasi pendaratan ikan di Kabupaten Indramayu, disesuaikan kuotanya dengan jumlah kapal nelayannya," kata Edi.

Menurut Edi, keberadaan SPBUN/SPDN sangat membantu nelayan karena mereka dapat terlayani lebih dekat. Sedangkan saat ini, nelayan yang di daerahnya belum ada SPBUN/SPDN, terpaksa membeli BBM di SPBU.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menjelaskan, jumlah SPBUN di Regional Jawa Bagian Barat saat ini baru ada 22 unit.

"Ke depannya tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, apabila memang diperlukan maka jumlahnya akan disesuaikan. Dengan adanya SPBU Nelayan,  harapannya adalah lebih memudahkan pendistribusian dan pengawasan BBM subsidi bagi nelayan sehingga subsidinya tepat sasaran," kata Eko.

Direktur Infrastruktur dan Logistik PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution pun mengapresiasi peran aktif dari KemenkopUKM dan Kementerian BUMN yang secara aktif turut membantu memastikan penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Salah satunya melalui keberadaan SPBUN yang dikelola oleh koperasi.

"Harapan kami, program ini bisa menjadi jawaban bagi nelayan dan ini menjadi kontribusi dari Pertamina untuk mendekatkan BBM kepada nelayan," ucap Alfian, saat peresmian SPBUN di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 29 Agustus 2023.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement