Senin 04 Nov 2024 22:24 WIB

Bulan Fintech Nasional IFSE 2024 Kembali Digelar, Jadi Ajang Tingkatkan Literasi Keuangan

Acara IFSE menekankan tentang isu teknologi dalam perkembangan industri.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
Melalui BFN dan IFSE 2023, inklusi keuangan di Indonesia dapat terus ditingkatkan.
Foto: dok. Republika
Melalui BFN dan IFSE 2023, inklusi keuangan di Indonesia dapat terus ditingkatkan.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) bersama Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar Bulan Fintech Nasional (BFN) pada tahun ini. BFN ke-6 tersebut bakal berlangsung mulai pada 11 November, tepat pada Hari Fintech Nasional, sampai dengan 12 Desember 2024 mendatang. 

“Hari pertama pada 11 November, itu adalah Hari Fintech Nasional yang biasa dikenal dengan 11.11, itu menandai dimulainya Bulan Fintech Nasional yang akan berakhir pada 12 Desember, persis satu bulan. Di tengah-tengah itu di tanggal 12—13 Desember akan diselenggarakan kegiatan puncak yaitu 6th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024,” kata Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK Djoko Kurnijanto dalam konferensi pers Pre-event BFN di Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024). 

Baca Juga

Djoko menjelaskan acara IFSE menekankan tentang isu teknologi dalam perkembangan industri. Adapun tema yang diangkat dalam acara itu adalah ‘Technology Covergence, Shaping the Future of Finance and Beyond’

“Ini (tema IFSE 2024) menandai emerging global issue memang terkait dengan teknologi. Dan memang teknologi inilah yang kemudian dipakai oleh hampir setiap pendidikan, khususnya di finansial, makanya kenapa kami mengangkat topik teknologi convergence karena memang di situlah titik temunya atau irisan dari beberapa sektor di keuangan,” jelasnya. 

Ia menekankan bahwa industri fintech tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang hingga kini terus mengalami kemajuan. Pembahasan mengenai teknologi perlu diliterasikan lebih luas untuk menyongsong masa depan industri fintech yang lebih berkelanjutan. 

“Kami regulator tentunya melakukan kolaborasi dengan industri, seperti AFSI, AFPI untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar dibandingkan dengan kalau kami mengadakan sendiri-sendiri. Tentunya dampak atau impact yang akan kami hasilkan diharapkan lebih besar,” terangnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement