Adjib menerangkan keberhasilan Hutama Karya dalam meningkatkan ekuitas dan mengurangi liabilitasnya menunjukkan capaian yang positif dan komitmen perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik, mengurangi beban utang, serta meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini juga merupakan upaya perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta kemampuannya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan industri.
Adjib menambahkan, dari sisi konstruksi, strategi perusahaan untuk mencapai kinerja sesuai target adalah dengan memastikan proyek dapat selesai tepat waktu dan berkualitas. Selain itu, perusahaan juga senantiasa memperkuat tata kelola terintegrasi; melakukan efisiensi beban usaha; mengoptimalkan fokus pada segmen jalan dan jembatan sebagai portofolio utama dalam aliran pendapatan; fokus pada investasi JTTS; penguatan manajemen risiko dengan meningkatkan kesadaran risiko di seluruh unit perusahaan; pembenahan proyek berisiko tinggi; serta mengupayakan perolehan proyek berkualitas dengan penilaian manajemen risiko sehingga meminimalisir potensi kerugian di akhir tahun.
"Kontrak baru diperoleh sebesar Rp 24,05 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 15,59 persen (YoY) dan hampir dua kali lipat dibandingkan capaian Semester I 2024," sambungnya.
Adjib menyampaikan segmen dengan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru bersumber dari sektor jalan dan jembatan sebesar 79,90 persen, disusul sektor infrastruktur air sebesar 11,31 persen, sektor gedung 4,44 persen, serta sektor prasarana perhubungan dan lainnya sebesar 4,34 persen.
"Untuk meraih capaian ini, perusahaan lebih selektif dalam memilih kontrak baru dengan fokus pada proyek dengan margin yang baik dan sesuai kompetensi perusahaan," lanjutnya.
Dari sisi proyek infrastruktur, sambung Adjib, kinerja dari sektor konstruksi umum dan gedung cukup baik, terutama pada proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Tahun ini, perusahaan mulai menggarap Proyek KPBU Trans Papua Ruas Jayapura - Wamena segmen Meberamo - Elelim di Papua Pegunungan dan Proyek Proving Ground Stage III & IV di Bekasi; Proyek Konservasi Pantai Candidasa di Bali, hingga Gedung RS Kandou di Manado.
“Sampai kuartal III 2024, proyek-proyek BUMN masih mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi 69,78 persen, disusul oleh proyek pemerintah sebesar 25,23 persen dan proyek swasta sebesar 4,99 persen," ucap Adjib.
Hutama Karya, lanjut Adjib, optimistis dapat terus mengejar kontrak baru di sisa tahun 2024 sesuai target. Adjib menyampaikan Hutama Karya telah menyelesaikan sejumlah proyek besar seperti PLTGU Tambak Lorok di Semarang dan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino di Jambi," sambung Adjib.
"Dari sisi penugasan, tahun ini Hutama Karya menargetkan pembangunan 82,7 km JTTS, di mana hingga kuartal III 2024 sudah terealisasi 44,5 km," kata Adjib.