Kondisi sebaliknya justru terjadi dalam periode 2019-2024 ketika ekonomi tumbuh positif dan banyak yang bilang tumbuh 5 persen, dibarengi dengan penurunan besar-besaran kelas menengah yang diikuti peningkatan kelas miskin dan rentan miskin. Selama lima tahun terakhir ini terjadi penurunan midle class sebanyak 9,5 juta orang yang diikuti penambahan kelas miskin dan rentan miskin sebesar 12,7 juta orang.
"Kondisi ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak inklusif. Artinya, tidak semua orang merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi negara. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif adalah pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan penurunan kemiskinan dan bertambahnya jumlah pekerja formal," terangnya.
Berdasarkan analisis-analisisnya tersebut, Ibrahim memperkirakan pada perdagangan Selasa (19/11/2024) rupiah akan tetap bergerak fluktuatif, namun cenderung melanjutkan penguatan yakni bergerak di rentang Rp 15.800-Rp 15.910 per dolar AS.