EKBIS.CO, JAKARTA--impor tembakau ke Indonesia terus meningkat. Mary Assuta dari CCA/SEATCA mengatakan sejak 1995-2005 impor tembakau terus meningkat. Bahkan, impor itu bisa mengalahkan prosentase ekspor tembakau.
Mary mencontohkan pada 2004-2005, impor tembakau meningkat dari 33,919 ton menjadi 37,131 ton. Sedangkan ekspor justru menurun dari 16,259 ton menjadi 14,633 ton. Kenyataan ini jelas memprihatinkan karena tembakau hasil panen di Indonesia tidak memiliki kontribusi yang besar dalam proses produksi rokok lokal.
Begitu pula hasil panen tembakau Indonesia tidak bisa mengubah kehidupan para petaninya. ''Persentasenya hanya 0,38 persen dari total nilai ekspor,'' katanya dalam acara workshop "Investigasi Fakta Dibalik Mitos Industri Tembakau".
Menurutnya, fakta ini memperlihatkan mitos bahwa petani mendulang untung dan punya peran besar dalam produksi rokok jadi terbantahkan. Karena, hasil panen petani lokal hanya berperan sedikit dari produksi rokok yang sebenarnya. ''Studi di Jawa Tengah melaporkan ukuran lahan untuk tembakau hanya berkisar 0,25 hingga 0,50 hektare saja,'' ungkapnya.