EKBIS.CO, NEW YORK--Dolar melemah terhadap euro pada Rabu waktu setempat, setelah data ekonomi Amerika Serikat memberi harapan dan karena investor mempertimbangkan pertemuan kunci para pemimpin G20 yang berusaha untuk mengurangi kekhawatiran perang mata uang. Euro naik menjadi 1,3781 dolar pada 2200 GMT dari 1,3771 pada akhir Selasa.
Namun demikian dolar AS naik terhadap mata uang Jepang menjadi 82,28 yen dari 81,72 yen pada Selasa.
Analis GFT mengatakan bahwa dolar berada di bawah tekanan setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim pengangguran mingguan turun untuk mendekati tingkat terendah tahun ini. "Juga membantu mata uang lainnya terhadap dolar AS adalah berita bahwa defisit perdagangan AS menyempit, dan bahwa ekspor naik," kata mereka dalam catatan kliennya.
Berita ekonomi positif mengurangi kebutuhan akan dolar AS sebagai "safe haven", mereka menambahkan.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS turun tajam minggu lalu menjadi 435.000.
Sementara itu, Departemen Perdagangan melaporkan defisit perdagangan AS mengurangi tingkat rekor pada September menjadi 44 miliar dolar, karena nilai impor turun tipis dan ekspor naik sedikit. Para pemimpin dari Kelompok 20 ekonomi maju dan ekonomi berkembang terkemuka akan memulai pembicaraan dua hari di Seoul pada Kamis untuk membicarakan ketidakseimbangan ekonomi global terkait dengan ketegangan perdagangan dan mata uang.
Pada akhir perdagangan New York, pound naik menjadi 1,6120 dolar dari 1,5985 dolar pada Selasa. Dolar naik menjadi 0,708 franc Swiss dari 0,9678.