Jumat 12 Aug 2011 10:00 WIB

Selandia Baru Lirik Investasi Susu di Indonesia

Rep: C07/ Red: Didi Purwadi
Peternakan Sapi
Foto: disnak.jabarprov.go.id
Peternakan Sapi

EKBIS.CO, JAKARTA - Selandia Baru berminat menjalin kerjasama investasi susu di Indonesia. “Kita akan jajaki terlebih dahulu,” kata Menteri Pertanian, Suswono.

Kerjasama ini nantinya akan mengurangi volume masuknya susu impor ke Indonesia. Sebanyak 70 persen susu di Indonesia masih impor. Penyebabnya, produk susu segar dalam negeri masih belum memenuhi syarat kebutuhan industri susu olahan di Indonesia.

Akibatnya, konsumen lebih menyukai susu olahan impor. Indonesia mengimpor susu sebagian besarnya dari dari Australia dan Selandia Baru.

Konsumsi susu masyarakat Indonesia juga diharapkan meningkat. Saat ini, konsumsi susu masyarakat Indonesia paling rendah dari negara Asia lainnya, yaitu 11,09 liter perkapita pertahun. Sedangkan, Malaysia dan Filipina sudah mencapai 22,1 liter perkapita pertahun serta Thailand (33,7 liter perkapita pertahun), Vietnam (12,1 liter perkapita pertahun), dan India (42,08 liter perkapita pertahun).

Pada Rabu (10/8), Menteri Perdagangan Selandia Baru mendatangi kantor Kementerian Pertanian RI. Kedua negara membicarakan peluang dan kesuksesan industri susu di negara kiwi itu.

Kerjasama yang rencananya berbentuk pelatihan keterampilan dan pendidikan bagi lulusan peternakan di Indonesia ini berorientasi agar anak bangsa dapat mengembangkan industri susu dalam negeri. “”SDM kita akan ditraining di Selandia Baru, ada juga beasiswa pendidikan S2 dan S3,” lanjut Mentan.

Sapi perah untuk sumber susu, lanjut Mentan, ke depannya akan diproduksi di Indonesia. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian terus menyiapkan bibit unggul. “Kita akan siapkan daerah yang cocok untuk peternakan sapi perah,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement