EKBIS.CO, JAKARTA -- Tahun depan konsumsi BBM bersubsidi diperkirakan naik sebanyak 5 juta kiloliter dari realisasi tahun ini. Hal ini disebabkan meningkatnya penggunaan kendaraan oleh masyarakat.
"Jika pertumbuhan konsumsi BBM mencapai sembilan persen per tahun, maka konsumsi BBM bersubsidi pada 2013 mencapai 50,2 juta kiloliter," kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto. Dia pun menggarisbawahi, kebijakan pengendalian BBM subsidi pemerintah selama ini tidak efektif dan tidak berdampak besar terhadap penghematan.
Perbedaan harga antara BBM subsidi dan nonsubsidi yang semakin jauh, kata dia, berpotensi meningkatkan konsumsi BBM subsidi. "Kemungkinan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi masih sangat berat. Kalau tidak menaikkan harga, pemerintah harus awasi ketat penyaluran BBM bersubsidi dan mengidentifikasi penyelewengan BBM bersubsidi," katanya.
Pemerintah, lanjut Rakhmanto, harus mengidentifikasi besar BBM subsidi yang diselewengkan setiap tahun. Sehingga penghitungan asumsi kuota tahun berikutnya benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat. "Hasil identifikasi bisa menjadi referensi pemerintah untuk menentukan langkah mengurangi penyelewengan," ujarnya.
Realisasi konsumsi BBM subsidi pada 2011 mencapai 41,69 juta kiloliter dan tahun ini diperkirakan meningkat 3,51 juta kiloliter menjadi 45,2 juta kiloliter.