Kamis 04 Jul 2013 09:44 WIB

AS Alami Defisit Perdagangan Tertinggi Sejak November 2012

Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Defisit perdagangan AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Mei karena impor melonjak dan ekspor turun. Data resmi yang dirilis Departemen Perdagangan AS, Rabu (3/7), menunjukkan kesenjangan perdagangan melebar menjadi 45 miliar dolar AS, naik dari revisi 40,1 miliar dolar AS pada April.

Ini adalah kenaikan satu bulan paling tajam dalam defisit perdagangan AS lebih dari dua tahun, dan defisit bulanan terbesar sejak November. Para analis telah memperkirakan defisit akan naik untuk bulan ke dua berturut-turut, tetapi lebih kecil dari 40,8 miliar dolar AS.

AS mengekspor barang senilai 187,1 miliar dolar AS, sementara impornya mencapai 232,1 miliar dolar AS. Pada Mei 2013, nilai ekspor tersebut turun 0,5 miliar dolar AS dibandingkan ekspor pada April 2013, sementara impornya meningkat 4,4 miliar dolar AS. Alhasil defisit perdagangan negara adidaya itu meningkat 1,2 miliar dolar AS dibandingkan Mei 2012. Defisit rata-rata pergerakan tiga bulan 40,8 miliar dolar AS, dibanding dengan 40,4 miliar dolar AS untuk periode yang berakhir pada April 2013.

Impor mobil dan suku cadang mencapai rekor 26,0 miliar dolar AS, naik 3,2 persen dibanding April, sementara impor makanan dan minuman melonjak 4,2 persen menjadi 9,9 miliar dolar AS. Impor minyak mentah, yang mencapai sekitar 10 persen dari impor negara itu, juga menekan defisit, naik 3,2 persen menjadi 22 miliar dolar AS.

Pada saat yang sama, ekspor AS melemah terutama dengan penurunan 1,0 persen pada ekspor produk makanan ke level terendah dalam hampir tiga tahun, pada posisi 9,9 miliar dolar AS.

Ekspor produk minyak AS juga menurun sebesar 2,3 persen menjadi 4,1 miliar dolar AS.

Kesenjangan perdagangan sensitif dengan Cina yang melonjak sebesar 15,7 persen pada Mei mencapai 27,9 miliar dolar AS. Pemerintahan Obama telah mendorong Cina untuk mengadopsi model ekonomi yang tidak terlalu tergantung pada ekspor dan memungkinkan mengapresiasi mata uang yuan. Berbagai kritik menyebutkan Beijing membuat yuan undervalued untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil dalam perdagangan.

Sebaliknya, kesenjangan perdagangan AS dengan Uni Eropa turun 13 persen menjadi 10,8 miliar dolar AS. AS dan Uni Eropa menetapkan untuk memulai negosiasi perdagangan pada Juli yang bertujuan untuk menciptakan salah satu blok perdagangan bebas terbesar di dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement