Ahad 14 Jul 2013 22:25 WIB

BMT Perlu Dikenalkan ke Dunia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Transaksi pembelian Dirham Dinar di Baitul Mal wat Tamil (BMT) Al-Azhar, Jakarta,
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Transaksi pembelian Dirham Dinar di Baitul Mal wat Tamil (BMT) Al-Azhar, Jakarta,

EKBIS.CO, LAHORE -- Salah satu sistem keuangan mikro di Indonesia, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) harus diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai sistem terbaik menghilangkan kemiskinan.

BMT di Indonesia telah memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan dari negara yang mengadaptasi metode keuangan mikro syariah.

Chief Executive Officer (CEO) Pusat Perbankan Syariah dan Ekonomi Al-Huda, Muhammad Zubair Mughal mengatakan selama ini metode BMT masih  terbatas di Indonesia saja. "Tetapi negara lain juga membutuhkan BMT. Sistem ini harus diperkenalkan di negara-negara lain di dunia," ujarnya seperti dikutip Awake Africa, beberapa waktu lalu.

Metode keuangan mikro syariah BMT akan tersedia bersama dengan Murabahah dan Mudharabah. Menurut dia, dalam mengentaskan kemiskinan lewat keuangan mikro syariah, perlu juga adanya peran branchless banking, inovasi produk dan pengetahuan finansial.

"Muslim perlu dibawa pada inklusi keuangan. Keuangan mikro syariah perlu diperkenalkan," kata dia. 

Keuangan mikro berbasis bunga disinyalir menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan akan meningkat jika umat Muslim tidak beralih ke keuangan mikro syariah. Pasalnya separuh dari kemiskinan di dunia terletak di negara-negara Muslim.

Industri keuangan syariah Indonesia memiliki 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), 43 lembaga asuransi syariah, 16 perusahaan keuangan syariah serta lebih dari 5.500 BMT. Dengan modal ini, Indonesia berpotensi memiliki posisi luar biasa di keuangan syariah global.

Mughal menyebutkan pada Oktober nanti, lembaga keuangan mikro syariah dan profesional dunia akan berkumpul di Dubai untuk mengkompilasi strategi memperkuat industri keuangan mikro syariah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement