EKBIS.CO, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan mengemukakan bahwa pada kuartal II 2014 sebanyak tujuh perusahaan masuk dalam daftar proses penawaran umum perdana saham (IPO). "Dalam pipeline IPO ada sebanyak tujuh perusahaan," ujar Deputi Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Noor Rachman di Jakarta, Rabu (30/4).
Ia mengharapkan, tren kinerja pasar modal Indonesia yang sedang dalam tren penguatan dapat mendorong perusahaan melaksanakan IPO untuk mendapatkan pendanaan ekspansi. "Saat ini kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kinerja tertinggi di dunia. Sepanjang tahun ini kenaikan IHSG sudah mencapai 12,8 persen per tanggal 29 April 2014," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa rata-rata transaksi perdagangan saham harian di pasar modal domestik sekitar Rp 6,18 triliun. Dalam data OJK, tujuh perusahaan yang masuk dalam pipeline, yakni Dwi Aneka Jaya, Link Net, Magna Finance, Chitose International Manufacturing, Batavia Prosperindo International, Sitarra Propertindo dan Blue Bird Group.
Noor Rachman juga mengatakan, selain pelaksanaan IPO, sebanyak dua perusahaan juga sedang proses melakukan penawaran umum terbatas (right issue) dan penerbitan surat obligasi (obligasi). "Yang merencanakan melakukan right issue, yakni PT Pusako Tarinka Tbk dan PT QNB Kesawan Tbk," paparnya.
Sementara yang menerbitkan obligasi di antaranya UOB Indonesia, Exim Bank, PT Sarana Multi Infrastruktur, Bank Himpunan Saudara, Wahana Ottomitra Multiartha, Express Transindo Utama, Sumber Alfaria Trijaya, Indofood Sukses Makmur, Bank International Indonesia, dan Adira Dinamikan Multifinance. "BII juga akan keluarkan sukuk mudharobah," kata Noor Rachman.