EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pidato Kenegaraan RI menyebutkan Indonesia pernah memiliki cadangan devisa tertinggi dalam sejarah sebesar 124,6 miliar dolar AS. Bank Indonesia (BI) menanggapi bahwa Indonesia bisa mencapai angka tersebut jika transaksi berjalan diperbaiki.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, cadangan devisa pernah mencapai angka tertinggi dalam sejarah pada 2011 karena besarnya penerimaan negara dari hasil minyak. "Andai Indonesia bisa terus perbaiki transaksi berjalan, akan tentu buat ekonomi kita lebih sehat dan cadangan devisa kita lebih baik," ujar Agus, Jumat (15/8).
Indonesia harus dapat memperbaiki neraca perdagangan dan transaksi berjalan. Defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2014 meningkat menjadi 9,1 miliar dolar AS atau 4,27 persen dari PDB. Agus mengatakan, perbaikan transaksi berjalan dapat berasal dari perbaikan ekspor barang dan jasa agar dapat lebih baik dari impornya. "Kalau itu biaa kita wujudkan tentu secara natural cadangan devisa kita bisa semakin kuat," ujarnya.
Untuk mencapai cadangan devisa yang tinggi, Agus mengatakan, hal tersebut bergantung pada pemerintahnya. Pemerintah harus mampu bekerja sama dengan Pemerintah daerah untuk mengarahkan daya saing Indonesia dan mendiversifikasi ekspor serta memberi nilai tambah. Perbaikan transaksi berjalan juga dapat dilakukan dengan membuka pasar baru agar surplus barang dan jasa dapat terwujud.