EKBIS.CO, JAKARTA -- Mulai tanggal 1 Januari 2015, semua transaksi kartu kredit harus menggunakan Personal Identification Number (PIN). Mesin Electronic Data Capture (EDC) yang menerima pembayaran kartu kredit pun harus di-upgrade. Saat ini, perbankan masih dalam proses perbaikan mesin.
Direktur PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN) Maryono mengatakan, pihaknya tidak ada masalah dengan penggunaan 6 digit PIN di kartu kredit. Alasannya, kartu kredit BTN bekerja sama dengan PT Bank Mandiri, Tbk. "Semua produk dan prosesnya dipenuhi Bank Mandiri. Dengan adanya perubahan ini, BTN tak masalah karena itu sudah dipenuhi Bank Mandiri," ujar Maryono, Selasa (2/10).
Untuk mesin EDC, BTN akan menggandeng Telesindo, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom). "Mau kita kerja samakan dengan Telesindo. Nnti EDCnya akan kita sesuaikan," ujarnya.
BTN baru saja menandatangani MoU dengan Telkom terkait pemanfaatan komunitas penjualan pulsa sebagai agen perbankan. Kerja sama tersebut akan ditindaklanjuti ke layanan remittance, payments, funding and lending, payment gateway, cross selling, mobile financial services.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) siap untuk menerapkan PIN 6 digit mulai 1 Januari. General Manager of Product Management Division in Consumer and Retail Banking BNI Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, pihaknya telah meng-upgrade kurang lebih 67 ribu EDC sejak beberapa hari lalu. Proses perbaikan untuk semua EDC rencananya selesai pada minggu ketiga Desember. "Dalam 2 bulan ke depan sampai pertengahan Desember sudah selesai install software PIN," ujarnya.
Jumlah kartu kredit BNI saat ini sebanyak 1,7 juta dengan jumlah nasabah sebanyak 1 juta orang. Jumlah kartu kredit tumbuh 7 persen yoy. Sementara itu, rata-rata transaksi per bulan untuk semua kartu sebesar Rp 2 triliun, tumbuh 12 persen yoy. Dodit mengatakan, tahun depan pihaknya menargetkan untuk mengakuisisi 200 ribu–300 ribu nasabah kartu kredit baru.