Jumat 31 Oct 2014 15:34 WIB

'Bu Susi Tak Pernah Melupakan Rekan-Rekannya'

Rep: C71/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indonesian Maritime and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti, center, adjusts her sunglasses as she prepares for a photo session after the inauguration ceremony for the newly appointed Cabinet members at the presidential palace in Jakarta, Indonesia, Monday
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Indonesian Maritime and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti, center, adjusts her sunglasses as she prepares for a photo session after the inauguration ceremony for the newly appointed Cabinet members at the presidential palace in Jakarta, Indonesia, Monday

EKBIS.CO, PANGANDARAN -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti adalah figur yang selalu mengingat kerabat-kerabatnya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Muhyati (52 tahun), sahabat dekat Susi sekaligus salah satu karyawan Susi Air. Muhyati dan Susi sama-sama bersekolah di SMP Negeri 1 Pangandaran dan merupakan teman sekelas selama tiga tahun.

"Bu Susi itu tak melupakan sejarah. Termasuk teman-temannya. Saya hanya tinggal beda desa dengan Bu Susi," kata Muhyati yang berasal dari Desa Pajaten, Kecamatan Pangandaran, Jumat (31/10).

Setelah Susi pindah sekolah ke Yogyakarta, Muhyati jarang bertemu dengan pemilik maskapai Susi Air itu. Muhyati juga pindah domisili ke Surabaya namun keduanya tetap menjalin hubungan walau hanya lewat telpon atau sms.

"Saya terus komunikasi dengan Bu Susi mulai dari jualan ikan level kecil sampai sudah sebesar ini. Kalau saya pulang ke Pangandaran pasti bertemu Bu Susi. Ya kira-kira setahun sekali pasti bertemu," kata Muhyati.

Awal Muhyati bekerja untuk Susi pada 2004. Ia memutuskan berhenti bekerja di Surabaya untuk merawat orang tuanya di Pangandaran. Susi pun mengajak Muhyati untuk bekerja mengirimkan bantuan pada korban bencana tsunami di Aceh.

"Ibu (Susi) itu jiwa sosialnya sangat tinggi. Saya pikir tidak bisa dihitung berapa banyak bantuan ibu untuk pembangunan Pangandaran," kata Muhyati.

Menurut Muhyati, Susi juga selalu tegas dan mencintai kedisiplinan. Akan tetapi, kata Muhyati, Susi sebenarnya memiliki hati yang lembut.

"Beliau itu walau sudah menjadi orang besar masih mau menyapa orang-orang kecil, termasuk para karyawannya," kata Muhyati. Bahkan, Susi tak segan untuk menggunakan bahasa daerah agar lebih akrab dengan khalayak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement