Senin 03 Nov 2014 16:28 WIB

Bukan Lagi Soal 'Satu Cina' (1)

Red: Chairul Akhmad
Direktur Jenderal Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Taiwan Tom Chou (tengah).
Foto: Republika/Chairul Akhmad/ca
Direktur Jenderal Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Taiwan Tom Chou (tengah).

EKBIS.CO, “Hubungan ekonomi kedua negara saat ini berjalan sangat baik,” kata Direktur Jenderal Biro Perdagangan Luar Negeri Kementerian Ekonomi Taiwan, Jen-Ni Yang, saat ditemui Republika di kantornya di Taipei, Taiwan beberapa waktu lalu. 

Kata-kata itu meluncur dari mulut Yang saat ditanya tentang hubungan perdagangan antara Taiwan dan Indonesia. Ke depan, ia melanjutkan, Taiwan berharap hubungan dengan Indonesia semakin erat, misalnya mengarah pada hubungan diplomatik.

“Tapi itu semua tergantung negara anda. Sebab, negara anda masih memegang prinsip kebijakan Satu Cina,” ujarnya seraya tersenyum. “Selama ini kami telah berhubungan baik dengan Indonesia, namun kenapa negara anda masih saja memegang prinsip itu?”

Direktur Jenderal Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Taiwan Tom Chou juga menegaskan, Indonesia adalah negara ASEAN terpenting bagi Taiwan. Bukan saja hanya karena luasnya wilayah, namun juga karena jumlah penduduknya.

Dengan jumlah penduduk hampir 240 juta, Indonesia menjadi pasar penting bagi produk-produk Taiwan. “Walau belum memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, namun kami telah menjalin hubungan intensif di bidang perdagangan dan investasi,” katanya.

Menurut Chou, hubungan ekonomi antara Taiwan dan Indonesia tiap tahun mengalami peningkatan cukup signifikan. Ia menyebut salah satu investasi penting Taiwan di Indonesia adalah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kepulauan Morotai, Maluku.

Di provinsi kepulauan tersebut, Taiwan berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan. “Saat ini kami terus menjalin hubungan intensif dengan Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Morotai sebagai salah satu pulau yang sejahtera secara ekonomi,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement