EKBIS.CO, JAKARTA -- Suntikan Dana 72,97 triliun kepada 35 BUMN dinilai belum tepat sasaran, sebab dari 35 BUMN yang dipilih beberapa diantaranya merupakan perusahaan Go Public. Suntikan PMN untuk BUMN Go Public dinilai tidak tepat.
Pengamat Ekonomi, Acuviarta Kartabi menilai penyertaan modal negara untuk BUMN Go Public tidak tepat. Sebab, peruntukan PNM merupakan dana segar untuk mempertahankan BUMN yang hampir kolaps. Kartabi menilai, BUMN Go Public sudah bisa mencari suntikan dana sendiri yang berasal dari dana masyarakat, pinjaman luar negeri, juga obligasi.
"Karena BUMN Go Public cenderung sudah bagus managemennya, maka baiknya dana tersebut dialokasikan untuk BUMN yang membutuhkan suntikan dana untuk bertahan," ujar Kurtubi, Rabu (4/2).
Namun, Kartabi menegaskan untuk pemilihan BUMN mana yang berhak mendapatkan dana segara PMN harus melalui tahap perencanaan yang baik. Sebab, dana yang notabene dari masyarakat ini harus termanfaatkan dengan baik. Ia menyebut, dana yang berasal dari peralihan subsidi ini harus bisa dipertanggung jawabkan secara baik oleh BUMN.
"Jangan sampai masyarakat kehilangan subsidi tapi BUMN yang mendapat suntikan dana ini malah tidak jelas pemanfaatanya," tambah dia.