EKBIS.CO, JAKARTA -- Belanja infrastruktur yang dianggarkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar Rp 290,3 triliun dinilai belum ideal. Pasalnya, kondisi infrastruktur di Indonesia sudah terbilang krisis.
Institute for Development Economics and Finance menghitung dengan anggaran sebesar itu maka rasio belanja infrastruktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar 3,2 persen. "Idealnya 5 persen," kata peneliti Indef Ahmad Heri Firdaus dalam acara diskusi bulanan di kantor Indef, Selasa (24/2).
Heri mengatakan rasio lima persen dikatakan ideal karena merujuk pada negara-negara Asia lainnya. Malaysia saja misalnya, rasio belanja infrastruktur terhadap PDB mencapai 7 persen. Tiongkok bahkan sempat pernah menyentuh angka 14 persen.
Sementara Indonesia, kata dia, dalam lima tahun terakhir baru kali ini menyentuh angka 3 persen. "2010-2014 belanja infrastruktur di bawah 2 persen, sedangkan tahun lalu 2,08 persen," ujarnya.
Dengan fakta tersebut, sangat wajar apabila kondisi infrastruktur Indonesia tertinggal oleh negara-negara Asean lainnya. Berdasarkan data dari World Economic Forum 2014, Indonesia berada di peringkat 72 dalam hal infrastruktur. Sebagai perbandingan, Malaysia jauh meninggalkan Indonesia karena sudah berada di peringkat 20.