EKBIS.CO, JAKARTA -- Target lifting produksi minyak bumi sebesar 825 ribu barel per hari belum bisa dicapai pada bulan ini. Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menyatakan, lifting minyak nasional pada Maret 2015 ini di bawah 800 ribu barel per hari. Salah satu faktor penyebabnya, adalah lapangan migas Cepu yang dioperasikan oleh Pertamina dan Exxon Cepu yang belum bisa mencapai puncak produksi.
"Dari target bulan ini memang belum tercapai. Tapi kalau Cepu sudah masuk akan nambah. Cepu ini minggu depan akan mulai nambah lagi," jelas Wiratmaja, Kamis (19/3).
Wiratmaja mengakui bahwa Blok Cepu akan sangat berperan dalam memenuhi target lifting minyak sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar 825 ribu barel per hari. Cepu, lanjut Wiratmaja, diperkirakan akan mencapai puncak produksinya pada Agustus 2015 mendatang.
Untuk itu, Wiratmaja berharap agar lapangan migas Banyuurip di Cepu ini bisa beroperasi secara optimal. Apabila sudah mencapai peak production, maka blok Cepu bisa memproduksi 165 ribu barel minyak per harinya.
Meski target lifting minyak bulan ini belum terpenuhi, pemerintah sendiri merasa optimis bahwa target lifting sepanjang tahun 2015 akan memenuhi target sebesar 825 ribu barel per hari, terlebih dengan adanya tambahan produksi dari Blok Cepu.
"Kita usahakan yang terbaik. We do the best. Begitu produksi Cepu naik bisa menutup. Kita berharap Cepu tidak terhambat," ujar Wiratmaja.
Cadangan migas di Blok Cepu ditemukan sejak 2001. Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan MCL sebagai operator. MCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri ESDM pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel.