EKBIS.CO, JAKARTA -- Dua hal yang perlu diperhatikan terkait harga bahan bakar minyak adalah harga minyak dunia dan kurs rupiah terhadap dolar. Kesalahan Bank Indonesia dalam mengelola kurs jelas memengaruhi harga BBM.
Pernyataan ini disampaikan ekonom IPB Iman Sugema. Iman mengungkapkan, rupiah harusnya sudah menguat sejak Januari lalu karena ada aliran dana asing masuk sehingga jumlah dolar meningkat dan rupiah menguat.
Tapi BI menyedot aliran dana itu dari pasar dengan menaikkan cadangan devisa, rupiah otomatis terguncang. Investor asing meyakini Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik.
Namun karena BI tidak menunjukkan sinyal positif yang sama, investor tidak menangkap sinyal positif yang diharapkan.
"Ini sederhana. Minta BI tanggungjawab," kata Iman, Sabtu (4/4).
DPR bisa meminta tanggungjawab BI soal ini. Jika ada hak angket untuk pemerintah, mengapa tidak untuk BI setelah membuat kebijakan moneter yang merugikan masyarakat.
Mengenai hitungannya, Iman mengatakan masih butuh waktu. Tapi, ia tetap heran dengan banyak kebijakan ekonomi yang berhasil di banyak negara tapi tidak berfungsi di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya W. Yudha mengatakan dalam urusan BBM, pendekatan memang harus dari sisi pasokan-permintaan dan kurs. Jika dua sisi dibenahi, rakyat tidak akan menderita.